Skip to main content

#marchproject 8: Alternatif, Craftivism dan Do It Yourself


22. Alternatif. Sebuah istilah yang menarik perhatianku sejak kemunculan musik alternatif di tahun 90-an awal. Sejak itu aku mencoba untuk mengerti dan memahami mengapa sesuatu di sebut alternatif dan mengapa penting menjadi alternatif. Termasuk juga kemunculan istilah ruang alternatif dan tobucil termasuk di dalamnya. Semakin dipelajari dan coba di pahami, alternatif ini bukan sekedar menjadi berbeda, seperti slogan yang pernah didengungkan MTV di pertengahan 90-an dan awal 2000-an, sepemahamanku menjadi alternatif berarti mampu menawarkan pilihan yang lain, jalan yang lain, ruang yang lain, bukan sekedar keliatan beda, padahal sebenernya sama-sama aja dengan yang lain hanya keliatannya aja beda atau sekedar menjadi pemeran pengganti. Alternatif adalah esensi dan keberanian untuk memilih sesuatu yang berbeda dengan caranya sendiri serta menawarkan otentisitas. Dan apapun yang disebut alternatif dan siapapun yang memilih untuk menjadi alternatif, selalu menginspirasiku. Karena memilih jalan sendiri itu seperti membuka jalur baru yang belum pernah dilewati orang lain.


23. Craftivism. Gagasan Betsy Greer untuk menggabungkan art + craft + activism sangat menarik buatku. Mungkin pemahamanku tentang dunia seni yang menurutku kerap asyik sendiri, mendewakan konsep dan melupakan persoalan teknik (karena menurutku tanpa penguasaan teknik, bagaimana mungkin konsep yang hebat itu bisa sampai pesannya) dan juga pertanyaan yang kerap kali muncul tentang kaitan seni dan masyarakatnya, membuat konsep craftivism ini menjadi sangat inspiratif buatku.
What were you thinking?
My whole idea for this site is based on the idea that activism + craft = craftivism. That each time you participate in crafting you are making a difference, whether it's fighting against useless materialism or making items for charity or something betwixt and between.

It's about the not-so-radical notion that activists can be crafters, and crafters can be activists.

Why craftivism?
Because we create to connect beyond ourselves. Whether it's next door or across the globe. Craft and activism both take and inspire passion. When used as a joint force, they can quite possibly begin to slowly challenge and change things.[1]

24. Do It Yourself (DIY). Membuat sesuatu, membangun atau memperbaiki sesuatu sendiri, sebuah konsep yang sangat mempengaruhi aku. Bukan hanya secara teori, tapi aku dilahirkan dan dibesarkan dalam lingkungan yang sangat DIY. Orang tuaku mendidik aku dengan disiplin ini. Ibuku membuat sendiri baju yang dia pakai dan anak-anaknya pakai waktu kecil dulu dan tentunya memasak sendiri, bapakku memperbaiki mobil  dan benda-benda yang ada di rumah sendiri dan sejak kecil kami berbagi tugas mengerjakan pekerjaan rumah karena tidak ada pembantu. Rumah orang tuaku dibangun oleh kakak-kakak sepupu dan om-om ku. Aku selalu ingat omongan orang tuaku: kalau bisa bikin sendiri, mengapa harus beli? Dan bapakku adalah apresiator terbaik untuk karya anak-anaknya. Seburuk dan segagal apapun karya itu, dia selalu memberi apresiasi yang baik, memberi semangat untuk mencoba lagi. Biasanya bapak akan bilang: "kalau kamu ingin ini lebih kuat yang perlu kamu perbaiki adalah bagian ini.."

Comments

setuju semua buat yg iniii
;p

Popular posts from this blog

Giveaway: Sepuluh 'Vitarlenology's Visual Diary Pocket Book' Hanya Buat Kamu :)

  Halo teman-teman semua. Menjelang ulang tahunku, aku ingin bagi-bagi hadiah buat teman-teman semua. Ada sepuluh pocket book buatanku yang akan aku bagikan cuma-cuma. Pocketbook ini covernya diambil dari foto-foto jepretanku dari koleksi NYC visual diary. Aku ingin berbagi kesan mendalamku tentang NYC pada teman-teman semua lewat pocket book ini.  Caranya: silahkan tulis komentar apapun di postingan ini dan yang belum follow, silahkan follow dulu biar bisa ikutan giveaway ini. Aku tunggu paling lambat tanggal 30 Maret 2011, Pk. 24.00 WIB. Sepuluh orang yang beruntung akan mendapat kiriman pocket book ini dariku..  Oya, giveaway ini terbuka bagi seluruh penghuni planet bumi ini hehehhe.. alias selain orang Indonesia boleh ikutan juga kok.. :) Salam hangat,  tarlen

RTP#2: Cara Memindahkan Gambar Ke Atas Kain Dengan Menggunakan Gloss Gel Medium

Model dalam foto diperagakan oleh James Franco :D Ini adalah teknik yang aku pelajari dari kelas scrap book tobucil, yaitu cara memindahkan gambar ke atas canvas dengan menggunakan gloss gel medium. Teknik ini gampang-gampang susah, tapi sekali coba pasti ketagihan.  Bahan yang dibutuhkan adalah gloss gel medium, bisa dibeli di toko alat gambar, kain kanvas untuk melukis dan gambar yang difoto copy atau di print dengan menggunakan printer laser. Teman-teman bisa mengganti kanvas dengan kain biasa, tapi akan lebih efektif jika kain tersebut dilapisi dengan gesso atau cat tembok. Penting untuk diperhatikan bahwa gambar harus di print dengan printer laser karena jika menggunakan printer deskjet, gambar akan luntur dalam proses pemindahannya nanti. Catatan: Jika memprint gambar yang ada tulisannya, sebelum di print, tulisan di "mirror" dulu biar terbalik dan ketika dipindahkan nanti, tulisan akan ada dalam posisi normal. Gambar di bawah lupa di "mirror" jadinya