16. Tobucil bagiku adalah sumber inspirasi yang terus mengalir. Tobucil seperti sebuah stasiun yang tak pernah berhenti menghubung-hubungkan satu inspirasi dengan inspirasi yang lain. Aku bisa melemparkan inspirasi lalu inspirasi itu akan berdialog dengan banyak orang dan kemungkinan-kemungkinan yang tak terpikirkan sama sekali. Pelajaran yang paling berharga yang aku peroleh selama membangun dan mengembangkan tobucil adalah aku belajar berbagi, "happiness is real, when shared", tobucil membuat kebahagiaan-kebahagiaan sederhana itu hadir dan nyata.
17. Buku Harian. Aku menulis buku harian sejak duduk di kelas 2 SMA. Menulis secara rutin mencatat hidup dan kejadian-kejadian, mimpi-mimpi, kesedihan rasa senang dan suka, perjalanan, semua hal. Dengan mencatatnya, aku seperti nyimpan tabungan inspirasi yang tak ada habisnya, selain juga berefleksi atas perjalanan hidupku sendiri. Ketika dibaca kembali, aku selalu menemukan cara melihat yang berbeda dan rasanya ini jadi modal penting untuk menemukan kebaruan-kebaruan dalam hidup. Kebiasaan menulis buku harian ini pulalah yang membuat aku senang membuat notebook sendiri. "Write in recollection and amazement for yourself" begitu kalau kata Jack Kerouac.
18. Barang-barang koleksi. Mungkin salah satu sebab, mengapa menyimpan barang-barang yang menurut orang lain tak berguna, tapi menurut kita justru menarik untuk di koleksi adalah, benda-benda ini yang jika disimpan bisa memberikan inspirasi. Seperti koleksi kaleng-kaleng permenku ini. Bentuknya, grafisnya adalah inspirasi penting yang membuat aku menjadikannya koleksi.
Comments