Skip to main content

Posts

Showing posts from April, 2009

Whatch A Mean, What's A Zine? The Art of Making Zines and Mini Comics

Penulis Mark Todd & Esther Pearl Watson Penerbit Graphia Books (http://graphiabooks.com) ISBN 9 78618567159 Salah satu buku di koleksi perpus art & craft yang paling aku suka: Cara membuat zine, media yang di awal tahun 1990 banyak beredar di Bandung dan dibuat oleh komu nitas. Dengan gaya manual: tulisan di buku ini menggunakan gaya tulisan tangan dan mesin ketik, juga layout kolase, buku sangat terasa menampilkan semangat zine sebagai media komunitas yang mandiri. Penulisnya bener-bener memaparkan dari A sampai Z serba-serbi membuat zine. Dari mu lai sejarahnya, semangatnya dan sampai ke hal teknis. Mulai dari layout, cetak sampai distri businya. Buku ini tuh bener-bener menyemangati pembacan ya untuk membuat media sendiri dan kuk ira buku ini sangat cocok sebagai panduan komunitas independen dalam membuat sendiri media publikasi mereka.

The Cute Book Aranzi Aronzo

Penulis Aranzi Aronzo Penerbit Vertical ISBN 13: 978 1 932234 68 8 Awalnya aku ketemu sana Aranzi Aronzo di Internet dari hasil penelusuran hyperlink. Aranzi lelaki berayah Mexico dan beribu Jepang. Seme tara Aronzo yang juga pemain tamborin ini adalah lelaki Norwegia campuran Vietnam dan India. Keduanya sepakat mendirikan usaha yang didasari pada kecintaan mere ka pada craft dengan nama Aranzi Aronzo. http://english.aranziaronzo.com/index.html Pengaruh Japanese Craft memang sangat kental terasa dalam karya-karya Aranzi Aronzo. Karena keduanya tinggal di Amerika cukup lama dan memulai usaha mereka disana, maka pengaruh American Craft, berpadu dengan pengaruh Japanese Craft dalam karya-karya mereka. Hal ini bisa dilihat di buku ini, bagaiama Aranzi Aronzo membuat buku instruksionalnya dengan gaya Ondori Jepang dengan semangat bermain yang kuat. Selain dari tampilan bukunya, karakter-karakter felt yang di ciptakan Aranzi dan Aronzo pun, lebih eksploratif dan punya karakter yang

On Going Project: Merajut Kantong Kresek

Akhirnya aku merajut kantong kresek bekas juga (hehehe.. sambil menyelesaikan laporan riset tentunya).Terus terang aja aku tuh paling benci l iat kantong kresek jadi sampah. Apalagi liat kresek-kresek itu hanyut di saluran air dan malah menyumbat.Belum lagi kebiasaan mengantongi segala macam dengan kantong kresek, meskipun yang dibeli bukan sesuatu yang sebenarnya perlu di wadahi dengan kresek. Tapi ya begitulah, kantong kresek dianggap sebagai pilihan kemasan yang murah meriah. Sejak pertama menemukan situs plasticbag.com , aku tuh pengen banget mendaur ulang kresek-kresek bekas itu jadi sesuatu yang berguna, sayangnya waktu itu aku belum bisa crochet, karena waktu itu aku cobain pake knitting hasilnya kurang sreg karena agak sulit di bentuk. Pengerjaannya lumayan memakan waktu, kita mesti menyiapkan kreseknya dulu, memotong-motongnya untuk di jadikan tali, baru di rajut. Oya, kresek yang aku pakai di sini adalah kresek tipis terutama kresek hitam yang merupakan hasil daur ulang t

Tjoba Sendiri

Sebuah buku lama tentang percobaan-percobaan sederhana, terbitan Penerbit Djambatan tahun 195o, kutemukan disela-sela rak bukuku. Buku ini menjadi buku yang menemani kami (aku, dua orang kakakku, dan adikku) mengisi waktu bermain di masa kecil. Sesekali bapak membantu kami melakukan percobaan-percobaan itu. Salah satu percobaan favoritku adalah percobaan membuat pertunjukan film bayangan dengan menggunakan selembar kertas, lilin dan guntingan-guntingan bentuk binatang atau orang yang bisa digerak-gerakkan dengan menggunakan benang. Atas bantuan Ipey, staf tobucil, buku ini akhirnya bisa di scan dan menjadi e-book, tapi sayang ukurannya setelah di gabung jadi pdf, masih terlalu besar. Aku sedang memikirkan cara untuk mengecilkan ukurannya sehingga mudah di donlot dalam format pdf, barangkali ada yang berminat untuk mengeprintnya. Untuk sementara, aku mengupload semua halamannya di album foto Flickr "Tjoba Sendiri". Update: Aku sudah mengupload ebooknya, bagi yang berminat

Craftifesto

We believe: Craft is powerful. We want to show the depth and breadth of the Chicago crafting community. Anything you want—clothing, jewelry, art, music—you can probably get from a real live person here in Chicago. And buying handmade, one-of-a-kind goods from your neighbor kicks the ass of buying mass-produced, slave-made corporate stuff. Craft is personal. To know that something was made by hand, by someone who cares that you like it, makes that object much more enjoyable. And it makes you feel less lonely when you realize that you know the name of the person who made the bar of soap you use, the earrings you wore when you met that special someone, or the scarf that kept you from freezing while you waited for the train. Craft is political. We're not just trying to sell stuff. We're trying to change the world. We want everyone to rethink corporate culture and consumerism. Craft is possible. Everybody can create something—you don't have to be an established business

ReadyMade How to Make (Almost) Everything

Penulis: Shosana Berger & Grace Hawthorne (Pendiri ReadyMade Magazine) Penerbit: Clarkson Potter Publisher New York ISBN: 1-4000-8107-6 Dydy ( http://dydy.multiply.com ) yang pertama meminjamkan buku ini waktu kami sama-sama berkunjung ke Mid Manhattan Public Library. Aku langsung jatuh cinta berat sama buku ini. Beruntungnya aku karena aku bisa mendapatkannya di Strand Bookstore (toko buku second terbesar di NYC) dengan harga 15 dollar saja (harga asli 25 dollar). Buku ini diawali dengan sebuah mini manifesto (with appologies to William Blake). Aku kutip sesuai aslinya: 1. I will in some way redifine space, material, functionality, or context. 2. I understand that the phrase "home decor" ist verboten. 3. With each priject, I will disclose the means of production, invite collaboration, and generally debunk the marker as auteur theory. 4. I acknowledge that common, everyday object are precious gems. 5. I will attempt to keep all consumer goods in circulation, an

Craft Magazine & Readymade Magazine

Aku lupa kapan pertama kali nyasar ke situs " Craft Magazine ", tapi tak lama setelah berkenalan dengan Craft magz, aku mendapatkan majalahnya (hard copy) edisi ke 3 dari Wikupedia . Langsung saja, aku berlangganan majalah itu darinya, sampai edisi terakhir yaitu edisi 10. Bagiku, majalah ini, memberikan spirit baru dalam berkegiatan Craft. Aku merasakan semangat 'Do It Yourself' (lakukan sendiri) komunitas musik 'punk' di maknai kembali melalui kegiatan-kegiatan craft. Di majalah ini, Craft di tampilkan bukan sekedar hobi atau kegiatan pengisi waktu luang, tapi juga sebuah pernyataan. Eksplorasi yang ditampilkan juga berusaha untuk keluar dari kebiasaan craft, meski bahan-bahan yang digunakan adalah bahan yang mudah ditemui sehari-hari. Sayangnya, karena krisis ekonomi yang melanda Amerika Serikat, O'reilly grup sebagai penerbit majalah 'Craft' dan ' Make ', terpaksa harus memilih salah satu untuk tetap bertahan hidup. Akhirnya, karen

Karya Crochet #4 'Basket Hand Bag'

Aku berjanji pada diri sendiri, bahwa setelah membuat tas ini, aku stop dulu ber'crochet' ria. AKU HARUS MENYELESAIKAN LAPORAN RISETTTT... DUHHHHHH!!!! Hal yang paling berat setelah penelitian lapangan adalah menyelesaikan laporan. Sementara godaan benang-benang bagus di katalog benang tobucil April-Mei ( belum termasuk yang ga ada di katalog alias masih menumpuk di gudang) bikin aku pengen terus menerus merajut. Beres ngerajut yang satu, pengen mulai ngerajut yang lain. Anyway, hari minggu kemaren aku baru belajar bikin dasar tas yang bentuknya kotak. Awalnya ga kepikiran mau bikin tas model begini, cuma nyoba aja nerusin.. trus tiba-tiba teringat tas dengan model yang aku bikin ini.. ya sudah akhirnya dengan semangat kecanduan meng'crochet' akhirnya jadilah tas model begini. Aku selesaikan dalam waktu tiga hari horeeee... Sambil melanggar janji sendiri, bahwa aku setelah mengerjakan tas ini, mulai mengerjakan tas yang lain.. hehehehhe.. rencananya aku mau bikin

Karya Crocet #2 & #3: Kalung dan Tas Keranjang Jala

Seminggu ini, sungguh tak bisa melepaskan diri dari kecanduan crochet. Setelah "Cempedak Wristlet Bag" , aku ga bisa berhenti bikin lingkaran. Jadilah, bikin lingkaran besar, lingkaran kecil dan dirangkaikan dengan tusuk rantai, akhirnya bisa jadi kalung (meskipun masih sangat tidak rapih karena bener-bener crocheter pemula). Benangnya aku pake dari koleksi terbaru tobucil yang akan di rilis bulan mei: benang rami katun, hasil celupan warna yang dilakukan sendiri. Jadi sekalian promosi, benang ini limited edition. Nyelup warnanya aja butuh waktu 3 bulan (untuk total 300 kg) karena membutuhkan sinar matahari. tapi hasilnya memua skan, karena dia jadi lebih mengkilap dibandingkan dengan benang rami katun biasa. Jadi tunggu aja ya benangnya. Nah karya ketiga, adalah tas keranjang jala. Ilmunya baru aku dapet dari Dian, guru crochet tobucil, hari sabtu kemaren. Karena dari seminggu lalu, dia sudah mengiming-imingi aku belajar bikin tas keranjang jala seperti buatannya. Jadila

Akhirnya Punya Merek

Horeeeee..!!!! akhirnya aku punya label merek "100% Handmade in Bandung, Design by Vitarlenology" dan tulisan namaku dalam huruf cina. Kaligrafi huruf cina itu aku dapet dari oleh-oleh teman baikku Ariani Darmawan waktu dia ke Beijing. Dia bawain aku oleh-oleh stempel namaku itu dari batu marmer, kaya stampel kerajaan gitu. Oya label nama ini masing-masing jenis ada 50 lusin. Harganya untuk jenis yang aku pesan totalnya Rp. 288.000. Waktu pengerjaan: untuk dummynya 1 mingguan, kalo udah oke, butuh waktu sekitar 2 mingguan, jadi total sekitar 3 minggu. Pilihan bahannya juga macem-macem. Jadi sebaiknya datang langsung ke tempatnya trus milih bahannya. Sekalian bawa desain labelnya, bisa pilih warna sekalian. Oya mereka bisa bikin label yang di rajut (woven) sama sablon. Buat teman-teman yang berminat bikin label, bisa menghubungi: Hasil Indah Gunajaya Offset, printing, wovel label industry Jl. Landak No. 14 Telp/Fax. (022) 7301227 - 7304995 Bandung 40262

Siapa Mau Kalung Batu Kalimantan Limited Edition

Akhirnya aku posting juga nih karya kalung-kalung Kalimantan ini. Padahal udah selesai dari lama. Cuma belum di potret aja. Apalagi kameraku rusak jadi nunggu kamera lain yang bisa dipake motret. Kalung ini dibuat dari batu-batu yang aku peroleh di Pasar Kebun Sayur Balikpapan, waktu ke Kalimantan, Februari lalu. Dengan menggunakan loom 3 gauge, aku merajut batu-batu ini. Dengan mengkombinasikan warna-warna ini, jadilah kalung-kalung cantik. Apalagi ada dua orang model: Theo dan Echi yang dengan sukarela menjadi model buat kalung-kalungku ini.. thanks ya girls.. Album foto kalung-kalung ini bisa dilihat disini Yang berminat membelinya, bisa melihat keterangan harganya disini

Karya Crochet Pertamaku "Cempedak Wrislet Bag"

Akhirnya ada juga yang bisa ngajar crochet di tobucil. Dengan semangat aku mendaftar sebagai murid yang pertama.. heheheh karena belum ada murid lain selain aku. Sebenernya aku dulu banget waktu jaman SMA pernah bisa teknik crochet ini, tapi waktu itu aku belajar bener-bener penuh tekanan karena harus membuat karya untuk EBTA (Evaluasi Belajar Tahap Akhir) Praktek. Aku ingat, aku bikin syal pake benang wool warna hijau. Itupun karena aku beneran males ngerjainnya, akhirnya sebagian di selesaikan ibuku hehehhehe... Sekarang aku tertarik belajar crochet, karena kupikir akan menarik kalo aku bisa menggabungkan knitting brayen dan crochet. Lagi pula, Dian, guru crochet di Tobucil, bikin asesoris yang lucu-lucu dan unik dari teknik crochet dan membuatku jadi tergiur untuk bisa membuatnya juga. Karya crochet pertamaku ini aku bikin dengan perhitungan ga sengaja. Niat hati mau bikin tas tangan berbentuk setengah lingkaran, eh.. lama-lama lingkarannya mengecil dan naik ke atas jadi kaya m

Tempat Laptop Tanpa Jahitan Mesin

Idenya aku dapet dari sini: Design Sponge situs design favoritku. Dengan adaptasi dalam hal bahan, aku bikin dengan menggunakan kain felt dan kain flanel bergaris. aku tambahin lidah untuk menempelkan velcrow sekaligus variasi juga biar ga terlalu polos. Variasi ini bisa bikin tempat laptop ini bisa tampil dua muka. Kalau bosan dengan bagian yang coklat, bisa di balik jadi bagian yang bergaris. Menggabungkan dua jenis bahan ini sangat mudah. Semua ga di jahit dengan mesin, tapi dengan jahit jelujur dan tusuk piston, menggunakan benang katun warna iceblue biar sekalian variasi juga. Setelah jadi, baru deh kepikiran, kayanya bagian dasar laptop (bagian belakang) perlu di tambah busa di dalemnya, biar lebih tebel dan ga terlalu tipis. aku lagi nyoba pake bahan-bahan yang lain juga.. dengan prinsip seperti ini dan berbagai ukuran juga. Selain bisa jadi tempat laptop, prinsip pola yang sama bisa jadi tempat kamera digital juga loh.. Selain itu juga, sebenernya bisa di tambah webbin

"Petra d/h Hosana" Tempat Berburu Manik-manik Murah di Bandung

Buat kamu yang di Bandung, yang bingung mencari di mana tempat mencari manik-manik: Jepang, kayu, kristal, dan perlengkapan jahit menjahit, ada tempat bernama Petra dulu bernama Hosana di Jalan Asia Afrika, hanya beberapa toko saja dari perempatan Jalan Asia Afrika dan Otista. Di Bandingkan dengan "Dunia Baru" di Otista (tunggu pembahasan berikutnya), Hosana lebih murah. Selain itu, cukup enak milih manik-manik dari berbagai jenis, karena pengaturannya yang di bikin seperti swalayan. Selain itu, perlengkapan untuk kerajinan asesoris juga lumayan lengkap dan murah. Termasuk juga aneka tali untuk bikin kalung. Untuk peralatan jahit seperti pita-pita, renda, kancing, aplikasi, ga terlalu lengkap sih, ga selengkap Dunia Baru. Sangat direkomendasikan untuk mencari perlengkapan kerajinan asesoris. Alamat Jalan Asia Afrika (Dekat perempatan Otista) Bandung.