Skip to main content

Posts

Showing posts from October, 2011

Kebahagiaan Sederhana Bersama Akum dan Gendis

Yang sulung namanya Carkultera Wage Sae atau akrab dipanggil Akum duduk di bangku SMA kelas 1 yang adik namanya Gendis Genclang Hatena Wage Sae duduk di SD kelas 4. Dua kakak beradik yang selalu memberi rumah dan kehangatannya. Mereka berdua ini anak dari sahabatku, Titarubi dan Agus Suwage , satu dekade sudah persahabatan kami. Seumur Tobucil. Semoga diberikan umur panjang untuk merajut persahabatan pada dekade-dekade berikutnya. Akum dan Gendis memanggilku "Tante Tarlen". Kunjungan ke Yogja kali ini adalah janji yang akhirnya ditepati setelah 1,5 th cuma janji-janji melulu mau nengokin mereka sejak kunjunganku yang terakhir. Bahagia rasanya bisa menyaksikan mereka tumbuh menjadi remaja dan anak yang "super cute" (sebutanku buat Gendis) dan "super funny" (sebutanku buat Akum). Mengingatkanku kembali saat pertama datang ke rumah mereka, Akum masih TK dan Gendis masih bayi beberapa bulan saja. Banyak kisah, banyak cerita bersama, mengisi ja

Bertandang ke @LIRshop

Bertandang ke LIRshop adalah bagian dari daftar tempat yang perlu dikunjungi selama di Yogja. Bersama Ria yang setia menemaniku selama di Yogja, kami berkunjung ke sebuah rumah yang asri di kawasan Baciro, Yogja.  Eh, ternyata buka.. Adalah Mira Asriningtyas yang mendirikan tempat ini. Di rumah sewaan yang harga sewanya bikin sirik (karena di Bandung ga mungkin menemukan rumah se asri ini dengan harga sewa yang setengah dari harga sewa tobucil), Mira menjadikan rumah ini bukan sekedar tempat untuk berjualan, jajan di cafe mungilnya, namun juga berkegiatan bersama. Ruang depannya biasanya dipakai buat kegiatan workshop, termasuk juga ruang samping yang ada kursi-kursi ijonya itu.. Salah satu ruangan yang biasa dipakai untuk pameran kecil Pembacaan puisi, diskusi bisa juga dilakukan di ruangan tengah.. Senang juga bisa menemukan ruang-ruang alternatif seperti ini yang dibangun dengan semangat kemandirian dan idealisme. Semoga nafasnya bisa panjang sehing

Yogya Silver Pada Suatu Waktu

Tanpa direncanakan, aku dan Ria mampir ke Yogja Silver di seberang es krim Tip Top. Sebuah toko yang menjual perhiasan dari perak yang berdiri sejak jaman kolonial mungkin sekitar tahun 1930-an. Sekarang toko ini terlihat sederhana dibandingkan  toko-toko lain di sekitarnya, namun sisa kejayaannya di masa lalu masih tersisa. Kami; aku dan Ria sempat berbincang dengan tante pemilik toko. Sejak suaminya meninggal dan tidak ada pegawai lain yang membantunya, tante menjaga sendiri tokonya. Dia bilang bahwa tokonya ini tidak seramai dulu. Usaha ini tidak lagi bisa jadi andalan, masa jayanya sudah berlalu. Rupanya, toko ini termasuk toko yang dimiliki oleh pengusaha perak penting di Yogja dan Kota Gede, karena tante menjelaskan, dulu toko ini hanya bisa dibandingkan dengan toko perak terbesar di Kota Gede dan salah satu toko souvenir besar (bukan Mirota) di daerah Jeron Benteng. Dari ceritanya aku bisa menduga bahwa toko ini pastinya termasuk yang paling jaya pada masanya. Tante

Nyatronin Studio Papermoon Puppet Theatre

Tentunya, tulisan-tulisan laporan perjalanan ke Yogjakarta kemarin tidak akan lengkap tanpa menceritakan studio sekaligus rumah juragannya Papermoon Puppet Theatre, Ria dan Iwan yang langsung bikin sirik. Sebuah rumah berhalaman luas di daerah Langensuryo, Jeron Benteng, Yogja ini nampak teduh oleh pohon kersen yang tumbuh membentuk kanopi. Nyonyah pemilik rumah yang selalu ceria.. Di studionya Papermoon, Octo dan kawan-kawan sedang mempersiapkan garapan baru untuk Papermoon. Puppet yang baru setengah jadi bergelantungan di studio Nah-nah lemari kaca itu, isinya aneka puppet ada yang dibikin Papermoon ada juga koleksi dari berbagai negara, bikin sirik lah pokoknya, sengaja di foto dari jauh aja biar ga pada ngiler.. hehehehe.. Ini adalah meja kerjanya nyonyah, meriah full cerah ceria seperti nyonyahnya. Ga akan bosen deh memperhatikan setiap jengkalnya, apalagi banyak sekali benda-benda yang membuat ngiler secara otomatis.. hihihihih.. Salah beberapanya

Perjalanan Kuliner Yogja Bersama @riapapermoon dan @EFND_iwan

Adalah Ria dan Iwan dari Papermoon Puppet Theatre yang begitu semangat menemani hari-hariku di Yogja. Biasanya setelah Akum dan Gendis (akan aku ceritakan di postingan berbeda) pergi sekolah, aku pergi ke tempat Ria dan Iwan dan mengeksplor Yogja yang selama ini hanya kulalui sepintas kilas saja.  Tentu saja tak terlewatkan adalah kuliner Yogja.  Dimulai dengan buah kersen matang di halaman rumah dan studio papermoon theatre .. Lalu nyemplung menikmati hidangan ayam goreng jawa ala mbah Cemplung di daerah Gunung Semplu, Madukismo.. Tentunya bersama mbake.. tak ketinggalan resep warisan kolonial penyegar dahaga Yogja yang super panas.. Segarnya Es Krim Tip Top di Jl. Mangkubumi Yogja.. Sebenernya ini bangunan kolonial, sayang interiornya udah di ubah ke gaya 80-an.. Dan perjalanan kuliner Yogja ini belum lengkap rasanya kalau belum menjajal 'brongkos' Warung Ijo di bawah jembatan kali Krasak, Tempel, Yogja. Bermotor bersama Leo, Octo, Elia, Ria

Hangatnya Craft Carnival

Tanggal 22-23 Oktober 2011 di Bentara Budaya, Yogjakarta ada perhelatan yang sangat-sangat menarik. Di gagas oleh Magic Fingers Syndicate dan diberi judul 'Craft Carnival', craft fair yang tujuannya mengumpulkan crafter Yogja dan sekitarnya. Aku dan notebook-notebook vitarlenology dengan penuh semangat berkereta api dari Bandung menuju Yogja untuk bergabung di acara ini. Berangkat dari Bandung Jumat, 21 Oktober 2011 dengan menggunakan kereta pagi, Pk. 08.00 sampai di Yogja Pk. 16.00 sore dengan membawa sekoper penuh notebook, satu tas notebook-notebook yang mau diselesaikan di kereta dan ransel berisi baju dan perlengkapan pribadi. Lumayan 8 jam perjalanan kulewati tanpa bosan, karena aku sengaja membawa notebook-notebook yang belum di binding, biar aku ada kerjaan di kereta. Seperti biasa aku tinggal di rumah sahabatku Titarubi dan Agus Suwage di daerah Minggiran dan langsung berkangen-kangenan dengan dua putri mereka tersayang: Akum dan Gendis. Tanpa terasa chit chat sam