Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2009

Design Sponge

Pertama kali aku diberi tahu soal blog ini, oleh temanku, Ayu. "Coba deh len, cek designsponge.blogspot.com" saran Ayu padaku. Waktu itu, design sponge (ds) masih beralamatkan www.designsponge.blogspot.com. Begitu membukanya, langsung ketagihan. Isinya bener-bener ispiratif. Banyak ide-ide menarik dan sederhana seputar desain produk dan interior dengan foto-foto yang menarik. Bagiku, design sponge, jadi situs yang selalu kubuka kalau aku butuh inspirasi. Mencermati foto-fotonya saja, membuat aku semangat. "Gila keren banget, simpel lagi, masa begini aja ga bisa," hal itu sering sekali aku katakan pada diriku sendiri. Selain penambah semangat dan sumber inspirasi, situs ini bagiku juga jadi situs yang membuatku berpikir optimis: bahwa aku mampu berkarya dan bisa menghasilkan inovasi-inovasi baru seperti para desainer di blog ini. Penasarankan? buka deh.. sekarang mereka ada di alamat ini: www.designspongeonline.com

Kelas Membuat Tempat Laptop April 2009

Pengen bikin sendiri tempat laptopmu? Ayo gabung di sini. Bersama ku , kamu akan belajar gimana bikin tempat laptop dari cara yang paling mudah (tidak perlu jahitan mesin) sampai yang membutuhkan keterampilanmu dalam menjahit dengan menggunakan mesin jahit. Kelas terdiri dari 2 pilihan materi: 1. Tempat Laptop Tanpa Jahitan Skil: pemula, yang tidak bisa menggunakan mesin jahit bisa bergabung di kelas ini.) 2. Tempat Laptop Fancy Skil: intermediate, untuk bisa bergabung di kelas ini, peserta diharapkan dapat menggunakan mesin jahit) Waktu: Setiap materi disampaikan dalam satu kali pertemuan. P ilihan waktu yang tersedia: 5, 12, 19 dan 26 April 2009, Pk. 10.00 - 12.00 Wib Biaya setiap materi/per pertemuan Rp. 60.000 (tidak termasuk bahan) Fasilitas yang disediakan: Mesin jahit dan alat-alat menjahit, resleting, velcrow, webbing Setiap peserta dapat membawa bahan sendiri berupa: 1. Kelas Tempat Laptop Tanpa Jahitan Bahan yang dibutuhkan: Kain polar (seperti kain selimut) atau bisa digan

Alumni Kelas Mendesain Tote Bag Maret 2009

Ga kerasa Maret sudah hampir selesai. Kelas mendesain totebag yang aku bikin selama bulan maret ini pun, ternyata cukup lumayan peminatnya. Ada 6 orang alumni: Ibu Lina, Ibu Syafrina, Teresa, Nana, Aurora dan Kavita. Dengan bermodal satu mesin jahit, sebenernya lebih dari 2 orang setiap pertemuan, akan jadi merepotkan. Karena mesin jahitnya harus antri. Dan kekuarangan di kelas Tote Bag bulan maret ini adalah aku lupa mencantumkan syarat, bahwa peserta sebaiknya sudah bisa menjahit dengan menggunakan mesin jahit. Jadi sebenernya ini kelas intermediate buat peserta. Bukan kelas mendesain tote bag untuk pemula. Nanti lagi aku harus lebih jelas lagi soal pengumumannya. Termasuk juga soal bahan yang sebaiknya mereka membawa bahan sendiri. Foto: Atas sebelah kiri: Teresa, bawah kiri: Kavita, Anna, Aurora. Kanan: Ibu Lina dan Ibu Safrina.

Tas dan Dompet Dari Banner Bekas

Galih temanku dari Air Photography, tiba-tiba meneleponku dan bertanya: "Tarlen, kamu perlu x-banner bekas ga? siapa tau bisa kamu manfaatkan, soalnya gua punya banyak di kantor dan ga kepake." Langsung saja tawaran itu tak kusia-siakan, aku bilang: "kirim aja ke tobucil!". Waktu mengiyakan, aku masih belum kebayang itu banner mau dibuat apa. Ah, ga papa simpen dulu aja, nanti juga tau mau diapain. Ga nyampe sejam, datang orang suruhan Galih dan memberikan bekas-bekas x-banner lengkap dengan kaki penyangganya. Mmm.. kalo kaki penyangga yang kepikiran olehku sih dibikin buat dudukan banner-banner rajutan nanti atau aplikasi pas acara-acara tobucil kaya crafty days atau buat pameran-pameran gitu. Sementara bannernya sendiri? .. Mmm.. yang berikan padaku, hampir semua terbuat dari kertas foto berlami nasi glossy dan doff. Aha.. ingatlah aku pada dompet dari koran bekas yang aku beli di sebuah toko handmade di Brooklyn. Aku bisa membuat dompet dari banner-banner itu.

'Sushi Wristlet Mini Bag' dari Gang Tamim

Aku menemukan model tas ini di sebuah grup di Flickr yang aku ikuti. Nama grupnya U-Handbag Handmade Handbags & Purses-All , modelnya yang unik, bikin aku langsung pengen mencobanya. Setelah belanja kain di gang Tamim, segera kuputuskan untuk membuat Sushi Wristlet dengan macam-macam kain yang aku punya. Dari pola aslinya, ada yang aku modifikasi sedikit bagian atasnya, biar kalo talinya di silangkan (dikunci), terlihat lebih rapi. Selain itu modifikasi dari contoh yang kutemukan adalah aku membuatnya dalam format bolak-balik. Caranya dengan memakai dua jenis kain yang berbeda. Jadinya dalam satu tas bisa dapat dua penampilan yang berbeda. Konsepnya sama dengan Charlie totebag bolak-balik yang aku buat sebelumnya. Setelah aku posting di multiply, aku langsung dapet banyak pesenan hehehe.. malah kamarkarma , salah satu onlinestore di multiply, langsung menawariku untuk menitipkan karyaku ini di toko mereka :) cuma aku udah bilang sih kalo aku akan mulai menjahit lagi di akhir bul

Motekar Grup di Facebook

Bemula dari usulan spontan di sela-sela madrasah falsafah untuk membuat grup di Facebook khusus bagi para Crafter. Akhirnya Desy Wirabrata bergerak untuk memulainya. Nama yang dipilih adalah 'motekar' yang ternyata berasal dari bahasa Sunda yang artinya adalah 'kreatif'. Menurutku, nama yang dipilih Echi (Desy) cukup unik, meski saat disebar luaskan, ada yang menyangka ini adalah undangan bergabung di grup 'gank motor' hihihi. Secara bercanda, Echi bilang, kalau nama dalam bahasa Sunda ini, sengaja dipilih untuk mengingatkan aku dan Dia pada teman kami yang benama Bebeng biar ga 5-C (Culang Cileung Cingogo Cirambay Cileupeung), ungkapan dalam bahasa Sunda tentang tindakan-tindakan bodoh akibat patah hati hihihih.. jadilah Echi menulis publikasinya seperti ini: Anti 5-C Culang-cileung-cingogo-cirambay-cileupeung..? Hindari dengan membuat kerajinan. Baik untuk mengisi waktu luang, menghindari belitan obrolan gosip, dan membantu proses penyembuhan patah hati. D

Kain Sprei Bahan Baku Tote Bag dari Gang Tamim

Bagi para penggemar kegiatan jahit menjahit yang berdomisili di Bandung dan sekitarnya, Gang Tamim (dekat Pasar Baru Bandung) menjadi salah satu tempat favorit untuk mendapatkan kain aneka rupa, selain Cigondewah tentunya. Bagiku, setiap toko kain di Gang Tamim selalu siap dengan kejutan. Terutama terkejut karena menemukan kain-kain sisa ekspor yang di jual kiloan dan desain yang lucu-lucu dan tidak pasaran. Seperti sore tadi yang kulakukan bersama Nia adalah pergi ke Gang Tamim, mendatangi dua toko sisa kain sprei. Lalu kalap menemukan aneka corak yang ga pasaran. Kain-kain sisa sprei ini menurutku cukup keren untuk di buat "tote bag" aneka model. Kelebihanan dari membeli kain sisa sprei adalah: 1. Lebarnya yang 2.5 meter jadi membeli 1 m saja sudah cukup untuk membuat lebih dari satu tas. 2. Dalam satu lembar kain sprei, kita bisa menemukan dua desain corak yang berbeda, karena biasanya kain sprei punya corak berbeda untuk tepiannya. Perbedaan corak dalam satu lembar ka

Diary Pelangi Bersampul Batik

Masih bagian dari seri 'diary pelangi', cuma covernya aku bikin dari kain batik. Ada beberapa penambahan dari seri diary pelangi sebelumnya, sekarang aku tambahin pita pembatas. Diary ini aku bikin 100 lbr dengan lima warna kertas yang berbeda. Jilidnya aku buat hard cover dengan memanfaatkan kardus-kardus bekas. Untuk menambah menempelkan bonus pin dan merek tobucil di buku diary ini, aku tambahkan ban dari kalkir warna orange. Aku menjualnya seharga Rp. 30.000/ pcs. Bisa di dapat di Tobucil & Klabs Jl, Aceh No. 56 Bandung. Mau lihat diary pelangi edisi awal bisa di buka disini.