Skip to main content

Posts

Showing posts from August, 2012

Instagram @vitarlenology

Ternyata aku ga bisa menahan godaan instagram, sebuah jejaring sosial lain bagi siapapun yang senang bagi-bagi foto. Parahnya lagi, di apple store banyak banget aplikasi pendukung bagi yang seneng foto-foto dengan menggunakan iphone atau android ini, sampai-sampai bingung milihnya. Salah seorang teman dengan semangat menyarankan sebuah aplikasi wajib, namanya hipstamatic, sebuah aplikasi foto yang mengadaptasi sistem kamera analog alias ada film seluloid yang bisa diganti-ganti dan juga lensa yang bisa di ganti-ganti. Untuk mendonlot hipstamatic ini bayar $ 1.99. Instagram ini sebenarnya mirip flickr tapi dalam format yang lebih sederhana seperti memotret analog dengan menggunakan kamera lomo, 'don't think, just shoot'. Tapi untuk menyimpan foto, aku tetap mengandalkan flickr (pro account), karena lebih mudah kalau mau di link ke blog atau website dan penyimpanannya tak terbatas, makanya foto-foto yang ada di instagramku aku simpen di flickr juga.  Sementara in

Friendship Bracelets Yang Bikin Ketagihan

Sehari sebelum Hari Raya Idul Fitri, iseng browsing tentang  friendship bracelets  atau gelang persahabatan. Aku memang penasaran sama cara membuatnya. Ketika menemukan situs yang isinya pola semua, langsung girang gemirang dan sekali nyoba beneran ga bisa berhenti.  Ternyata dalam kebudayaan Indian, ketika diberi gelang persahabat ini, harus dipakai sampai benangnya hancur secara alami (mungkin itu untuk menyimbolkan persahabatan abadi). Dan motif-motif gelang persahabatan ini banyak di adaptasi dari motif tradisional Indian (aku suka sekali motif-motif geometris Indian juga komposisi warnanya). Sementara dalam bahasa jepang, gelang persahabatan disebut juga Misanga dan secara teknik pembuatannya masuk dalam kategori makrame atau seni tali temali. Percobaan pertama yang langsung ambisius: pengen bikin sabuk :D dan salah berkali-kali, bongkar berkali-kali.. Membuat friendship bracelets ini ga boleh salah. Berkali-kali aku harus membongkar kembali karena kacau antara ik

Dukung PESTA BONEKA #3

FUNDRISING PESTA BONEKA #3 :  Biennale Puppet Festival by Papermoon Puppet Theatre Pentas Mohon Doa Restu, Pertunjukan Teater Boneka untuk Remaja dan Dewasa : “MWATHIRIKA” Kamis / 30 Agustus 2012 19.30 WIB ( tidak diperkenankan masuk jika terlambat) @ Padepokan Bagong Kussudiardja, Ds. Kembaran, Bantul Yogyakarta (dekat PG. Madukismo) Informasi mengenai PESTA BONEKA # 3 buka di sini http://supportpestaboneka.blogspot.com/ Sebuah Festival Teater Boneka dua tahunan akan digelar lagi oleh Papermoon di bulan Desember tahun ini. Seperti tahun –tahun sebelumnya, kami ingin kembali menggelar sebuah festival yang tidak perlu megah, tapi hangat di hati. Tahun ini, kami ingin mengundang seniman teater boneka dalam negeri dan mancanegara, serta semua pecinta teater boneka, anak-anak dan dewasa... untuk merayakan keriuhan dan kehangatan itu bersama-sama lewat banyak pementasan, workshop teater boneka dan memasak bersama! Dan.. tepat sekali! Kami butuh d

Binder Karet Buat @caturatna

Ceritanya ini adalah binder karet yang aku bikin untuk temanku Ratna . Dengan menggunakan bahan suede merah, lidahnya dari kulit imitasi dan dalemnya sejenis rayon sintetis motif garis, maka jadilah binder ini. Sebenarnya sistem binder ini mirip dengan moleskine sleeves yang pernah aku buat,  magic quote passport wallet  dan notebook isi ulang . Untuk isinya bisa menyelipkan buku tulis ukuran A5, atau kertas A4 dilipat dua dan di selipin di karetnya.. Praktis dan gampang.. Selamat menjalani hari-hari sebagai mahasiswa baru ya jeng... semoga bindernya bisa lebih menyemangati.. :)

#letterpress Undangan Tania

  Ini adalah pengalaman pertama membuat undangan pernikahan dengan menggunakan kyai franco, my letterpress . Ternyata gampang-gampang susah. Terutama menyangkut soal presisi. Mesin letterpress seperti kyai franco tidak dilengkapi dengan dudukan kertas yang fix. Dudukan harus dibuat sendiri dan dudukan yang ga fix ini yang seringkali membuat kertas geser 1-2 mm. Untuk desain yang menuntuk kepresisian tinggi, geser ini menimbulkan masalah karena mengubah hasilnya.  Belajar dari pengalaman ini, menurutku jika kita hendak mencetak dengan menggunakan mesin letterpress seperti kyai franco, buatlah desain yang memang kepresisian bukan hal yang jadi kejaran utamanya. Malah kalo geser dikit itu bisa menambah aksen. Keterbatasan alat, menurutku justru jadi tantangan untuk mengahasilkan desain yang maksimal dengan memanfaatkan keterbatasan tersebut. Terima kasih buat Tania yang sudah mempercayakan dan memberikan kesempatan buatku untuk menjalani proses pembelajaran ini :)