Skip to main content

Posts

Showing posts from November, 2011

Belajar Tie Dye Bersama @ambrosiachan

Hari Sabtu lalu kelas scrapbook di tobucil , berbeda dari kelas-kelas sebelumnya. Claudine Patricia , sang pengajar, nampak sibuk dengan panci dan kompor untuk pelajaran tie dye . Jangan heran dulu, bulan ini, kelas scrapbook eksplorasi kain untuk membuat fabric journal. Makanya tie dye jadi salah satu teknik yang diajarkan di sini.  Tie dye tuh, menyenangkan banget. Bebas bereksplorasi dan penuh kejutan. Tekniknya juga mudah. Kain yang akan di tie dye diikat-ikat dengan karet sesuka hati. Ga ada kata salah dalam istilah tie dye. Dalam hal pewarnaannya juga mudah (terutama untuk pewarnaan satu warna). Siapkan air kira-kira 2-3 lt air. Didihkan, setelah itu masukan satu sendok teh pewarna kain (bisa di beli di toko-toko alat jahit) campurkan 2 sdm garam. Garam ini berfungsi membuat warna menempel lebih kuat di kain. Setelah itu masukkan kain yang sudah di ikat-ikat tadi kedalam rebusan warna. Rebus sekitar 15-20 menit. Setelah itu angkat kain, tiriskan lalu buka ikatannya.

MUJI's Frames Coptic Binding Notebook

Menemukan bingkai foto mini ini di MUJI Jakarta (sebelum akhirnya MUJI buka di PVJ Bandung). Begitu melihatnya langsung membayangkan bahwa suatu saat nanti (aku beli frame ini sekitar setahun yang lalu :D) aku akan membuat notebook dengan sampul bingkai foto ini. Dan setahun kemudian ketika aku tiba-tiba pengen latihan bikin coptic binding notebook lagi, bingkai foto ini akhirnya menemukan tujuannya: menjadi notebook ini.  Aku pakai fancy paper  250g, sisa-sisa potongan yang ada untuk bagian dalamnya. Foto di dalam bingkainya sendiri bisa di ganti-ganti sesuai keinginan. Notebook ini malah bisa di jadikan album foto sekalian dan di simpan dengan cara notebooknya dibiarkan terbuka jadi cover depan dan belakang berdiri sejajar.  Gimana seru kan? langsung pengen ke MUJI nyari bingkai foto berbagai macam ukuran... hehehehhe.. (model dalam bingkai foto: James Franco :D)

Trio Rio Coptic Binding Notebook

"Practice makes perfect". Tiba-tiba saja keinginan untuk melatih kembali teknik coptic binding muncul di tengah-tengah padatnya pekerjaan yang harus diselesaikan. Dorongan untuk berlatih ini ga bisa di tawar dan harus di jabanin biar ga penasaran dan mengganggu konsentrasi. Setelah membuat notebook-notebook ini akhirnya ketemu pemahaman baru dari teknik ini yang membuatku mendapat 'AHA! moment' hihihihhi... Selama ini saat mencoba coptic binding, aku selalu bingung dengan bagian paling pinggir yang ga terlihat 'terkepang' dengan benar. AHA moment ini adalah ketika akhirnya menemukan jawaban dari kebingunganku selama ini.  Notebook yang tengah yang kubuat dengan memanfaatkan kalender mini bergambar foto-foto San Francisco ini adalah yang pertama kubuat dari latihan kali ini. Dan kalau diperhatikan, bagian pinggirnya masih sedikit kacau. Sementara yang dibuat dari disket dan bingkai foto, setelah menemukan cara untuk mengepang bagian pinggir-pinggirn

Tempat Kartu Nama Batik (Koleksi Terakhir)

Setelah teronggok sekian lama dari model pertama yang aku buat , akhirnya aku menyelesaikan semua kaleng-kaleng untuk tempat kartu nama ini. Ternyata kaleng yang aku punya jumlahnya tinggal 27 saja. Makanya aku bikin 14 motif (masing-masing 2 pcs ada juga yang hanya 1pcs) untuk tempat kartu nama ini. Aku belum tentu bisa menemukan kaleng-kalengnya lagi jika tempat kartu nama ini udah habis. Jadi buruan, siapa cepat dia dapat. Katalog lengkapnya ada di sini . Yang tertarik silahkan kirim pilihannya via email: vitarlenology@yahoo.com IDR. 40.000/pcs (belum termasuk ongkos kirim)

Pocketbook Seri: Tokyo Connection

Buku saku ini dibuat dengan semangat kolaborasi antara dua sahabat: aku yang sangat gemar membuat notebook & Ismail Reza yang arsitek, penggemar berat musik  progresif rock, fotografer amatir berselera cihuy dan cenderung fetis. Dan di rilis pertama kali di acara Craft Carnival, Yogjakarta, Oktober, 2011. Ada dua puluh foto dalam seri ini. Foto-foto hitam putih jepretan kamera analog di buku saku ini adalah visual diary Ismail Reza ketika melancong ke tokyo tahun 2011. Aku langsung membayangkan betapa indahnya jika foto-foto sahabatnya ini menjadi sampul untuk salah satu seri buku saku buatannya. Persahabatan dan keinginan berkarya bersama, melahirkan buku saku seri tokyo yang ada di hadapanmu. Bumbu-bumbu yang diperlukan: Sedikit fetisisme, perjalanan seminggu ke tokyo, kamera analog, scan film resolusi tinggi, kertas buku, printer laser color edisi isi ulang, keterampilan menjilid dan tentunya semangat DIY. Foto-foto jepretan ismail reza www.facebook.com

#ceritabendabenda Barongsay Putih Dalam Mimpiku

Tanpa sengaja aku menemukan barongsay putih ini di sebuah toko souvenir di daerah Clark Quay, Singapore, setahun yang lalu. Saat itu malam terakhir dari perjalanan menjadi backpacker keliling Asia Tenggara selama 3 minggu. Begitu melihatnya aku langsung tertegun, karena barongsay itu bener-bener mirip dengan barongsay yang pernah hadir dalam mimpiku. Mimpi yang tidak pernah bisa aku lupa di suatu masa di mana aku sedang berjuang mengatasi rasa kehilangan yang dalam karena ditinggal bapakku. Aku pernah menulis sebuah cerpen yang gelap dan berat tentang mimpi barongsay putih ini dan dimuat di ON/OFF no. 27/III/2004 dengan judul Bapak Dalam Tidurku .  Bertahun-tahun kemudian setelah rasa kehilangan itu berhasil kuatasi, aku justru bertemu lagi dengan barongsay putih ini.  Tentu saja aku langsung membelinya dan menggantungkannya di ruang kerjaku, sesekali aku memainkannya. Ternyata barongsay seperti ini memang dijual sebagai souvenir dan warnanya juga macem-macem ga cuma putih. Namun bua

Your Magic Quote Passport Wallet

Membuat Magic Quote passport wallet ini sebenernya ga sengaja. Ceritanya temenku minta dibuatin tempat passport yang modelnya kaya Magic Quote Notebook dan pengen warna merah. Ternyata bahan merah yang kutemukan lebih tipis dari pada yang aku pakai. Akhirnya modifikasi pun terjadi. Aku bikin dengan model wallet notebook untuk tempat passport ini. Eh ternyata hasilnya lumayan meski ga sesuai dengan model yang diinginkan temenku, tapi tanpa sengaja aku malah dapet variasi model untuk tempat passport ini.  Dompet passport ini terdiri dari: Dompet + pocket book + sisipan kantong untuk menyimpan berkas-berkas perjalanan. Ukurannya dompet ini sebesar passport hanya lebih tebal. Merahnya oke kan buat hadiah natal.. yang berminat email aku aja ke: vitarlenology@gmail.com

Organizer Rajutan

Ini adalah organizer rajutan, pesanan seorang teman. Sebenernya temanku itu perlu selipan-selipan yang banyak di organizernya dan notebooknya tipis aja. Makanya aku bikin model organizer dengan resleting dan sistem notebook isi ulang. Oya, rajutannya Mayang yang merajut, heheheh sementara ini aku ga berani megang rajutan, takut ga bisa berenti dan menelantarkan pekerjaan yang lain :D Benang rajut aku pakai  benang tipi  yang ada di tobucil

Menjadi Kecil Itu Pilihan

Tobucil jepretan Chandra Mirtamiharja Berbagi pengalaman mengelola Tobucil & Klabs  Aku sering sekali di tanya, apakah suatu hari nanti tobucil akan menjadi tobusar alias toko buku besar? meski seringnya kujawab sambil bercanda, tapi aku serius ketika bilang, tobucil akan tetap menjadi tobucil. Karena tobucil tetap memilih menjadi kecil. Sebagaian yang mendengar jawabanku bisa menerima meski mungkin ga ngerti-ngerti amat dengan maksudku 'tetap menjadi kecil' , tapi sebagian lagi biasanya langsung protes dan merasa aneh dan menganggapku tidak punya cita-cita besar dan tidak mau mengambil resiko menjadi besar. Biasanya aku akan balik berkata pada mereka yang merasa aneh itu, 'memilih tetap kecil itu bukan pilihan yang mudah loh.' Mungkin ada teman-teman yang kemudian bertanya, 'mengapa menjadi kecil itu bukan pilihan yang mudah?' bukankan kecil  itu sepele, remeh dan sederhana? Ketika memulai sebuah usaha dari hal yang kecil, remeh dan sederhana, itu men

No Matter How Cold The Winter, There's a Springtime Ahead

Sederas apapun hujannya, pasti ada redanya Setinggi apapun banjirnya, pasti ada surutnya Sedingin apapun cuacanya, pasti ada hangatnya Seburuk apapun badainya, pasti ada cerahnya Segundah apapun hatinya, pasti ada damainya Selamat datang November, salam hangat dari aceh 56 -vitarlenology- Foto-foto dari Vitarlenology's Flickr Collection yang  ini  dan  ini Judul di ambil dari penggalan lagunya  Pearl Jam  "Thumbing My Way"

#ceritabendabenda Hadiah-hadiah Dari Yogja

Selama kunjunganku ke Yogja lalu, aku mendapat banyak hadiah dari teman-teman baikku. Selain itu aku juga mendapatkan benda-benda buruan yang di Bandung sulit aku dapatkan. Agus Suwage  memberiku buku  Still Crazy After All These Years  dan Illuminance (katalog pamerannya). WUAAAAAA aku seneng banget terutama sama buku Still Crazy. Buku setebal hampir 700 halaman ini berisi perjalanan kekaryaan Agus Suwage selama 50th. Di desain dengan sangat baik oleh Hendricus dari  Artnivora  (salah satu desainer grafis yang kukagumi). Makasih banyak ya pak:) Iwan Effendi  memberiku buku puisi yang merupakan kolaborasi Iwan dan istri tercintanya,  Ria . Sebenarnya buku puisi ini adalah katalog pameran lukisannya Iwan di Singapura, tapi Iwan membuat katalognya berbeda dari katalog kebanyakan. Aku suka karya-karyanya Iwan, mengingatkanku pada imajinasinya  Shaun Tan  tapi dengan warna-warna yang lebih tegas dan kuat. Beribu-ribu terima kasih loh.. untuk membuat kunjunganku ke Yogja k