Tanpa sengaja aku menemukan barongsay putih ini di sebuah toko souvenir di daerah Clark Quay, Singapore, setahun yang lalu. Saat itu malam terakhir dari perjalanan menjadi backpacker keliling Asia Tenggara selama 3 minggu. Begitu melihatnya aku langsung tertegun, karena barongsay itu bener-bener mirip dengan barongsay yang pernah hadir dalam mimpiku. Mimpi yang tidak pernah bisa aku lupa di suatu masa di mana aku sedang berjuang mengatasi rasa kehilangan yang dalam karena ditinggal bapakku. Aku pernah menulis sebuah cerpen yang gelap dan berat tentang mimpi barongsay putih ini dan dimuat di ON/OFF no. 27/III/2004 dengan judul Bapak Dalam Tidurku. Bertahun-tahun kemudian setelah rasa kehilangan itu berhasil kuatasi, aku justru bertemu lagi dengan barongsay putih ini. Tentu saja aku langsung membelinya dan menggantungkannya di ruang kerjaku, sesekali aku memainkannya. Ternyata barongsay seperti ini memang dijual sebagai souvenir dan warnanya juga macem-macem ga cuma putih. Namun buatku yang putih ini menjadi salah satu tanda dari perjalanan hidupku yang absurd tapi menyenangkan heheheheh..
Mulai Januari, meski mulainya di detik-detik terakhir _ aku akan mencoba berbagi catatan tentang produksi dan seputar pengalaman menjadi seorang bookbinder yang memiliki brand 'vitarlenology.' Ini bukan berarti sietem produksiku lebih baik dari yang lain, bukan. Ini justru menjadi catatan buatku sendiri yang mungkin berguna buat orang lain, untuk saling belajar dan berbagi pengalaman sebagai seorang 'crafter' dan 'book binder'. "Berapa lama ya perngerjaannya?" atau "Selesainya kapan ya mba?" pernyataan yang sangat lazim ditanyakan kosumen, ketika mereka memesan produk buatan kita. Dulu aku menjawabnya sesuai dengan waktu minimal yang dibutuhkan untuk menyelesaikannya. Misalnya aku bisa selesaikan dua hari ya aku jawab dua hari, tiga hari, ya aku jawab tiga hari. Tapi ternyata jawaban ini buatku sungguh merepotkan. Bayangkan saja, jika ada konsumen pesan di hari senin, aku akan menjawab notebooknya akan selesai dikerjakan di hari kamis....
Comments