Hari Sabtu lalu kelas scrapbook di tobucil, berbeda dari kelas-kelas sebelumnya. Claudine Patricia, sang pengajar, nampak sibuk dengan panci dan kompor untuk pelajaran tie dye. Jangan heran dulu, bulan ini, kelas scrapbook eksplorasi kain untuk membuat fabric journal. Makanya tie dye jadi salah satu teknik yang diajarkan di sini.
Tie dye tuh, menyenangkan banget. Bebas bereksplorasi dan penuh kejutan. Tekniknya juga mudah. Kain yang akan di tie dye diikat-ikat dengan karet sesuka hati. Ga ada kata salah dalam istilah tie dye. Dalam hal pewarnaannya juga mudah (terutama untuk pewarnaan satu warna). Siapkan air kira-kira 2-3 lt air. Didihkan, setelah itu masukan satu sendok teh pewarna kain (bisa di beli di toko-toko alat jahit) campurkan 2 sdm garam. Garam ini berfungsi membuat warna menempel lebih kuat di kain. Setelah itu masukkan kain yang sudah di ikat-ikat tadi kedalam rebusan warna. Rebus sekitar 15-20 menit. Setelah itu angkat kain, tiriskan lalu buka ikatannya. Bilas dengan air bersih. Lalu jemur (diangin-angin saja) sampai kering. Gampang kan?
Kebetulan salah satu peserta di kelas scrapbook ada yang ulang tahun Sabtu lalu. Setelah beres kelas, kami semua nampang di depan jemuran hasil tie dye bersama yang berulang tahun..
Berminat gabung di kelas scrapbook tobucil? follow terus infonya di @tobucil atau follow @ambrosiachan
Comments
bedanya, kalo sasirangan, kita gambar dulu polanya, terus dijelujur satu persatu (proses ini memerlukan waktu yang lama) baru dicelupkan kedalam pewarna. hehe
btw, aku suka warna nya mbak! merah menyala!
semangat!