Skip to main content

#marchproject 18: Dongeng Sebelum Tidur, Sanggar Cerita dan Sandiwara Radio

Gambar diambil dari sini. Lukisan ini mengingatkanku pada kalender dari perusahaan tempat bapakku kerja, dengan gambar seperti ini

52. Dongeng Sebelum Tidur. Beruntung, aku punya orang tua yang sempat melakukan tradisi mendongeng sebelum tidur. Kalau ibuku senang sekali menceritakan dongeng-dongeng seperti Timun Mas, Ande-ande Lumut dan mengajarkan doa-doa sebelum tidur. Tapi aku ingat, favorit ibuku adalah mendongeng Ande-ande Lumut yang biasanya oleh ibuku akan di 'tembang'kan dengan langgam Jawa. Sementara bapakku paling senang dongeng bebas alias mengarang indah. Dia selalu punya khayalan-khayalan yang penuh kejutan. Paling seneng kalau mbah kakung datang berkunjung, dia akan didaulat untuk mendongeng juga. Biasanya mbah kakung lebih seneng mendongeng soal sejarah lisan keluarga besar dari pihak ibuku yang ceritanya 'luar biasa' menurutku. Dongeng yang menjadi kesadaran sejarah individu, tentang asal-usulku yang membentuk identitasku. Kurasa pengalaman didongengi sebelum tidur di masa kecil, jadi pondasi dari sumur inspirasi yang ga pernah kering. Ada masa dimana aku bertanya-tanya: 'kenapa sih aku lahir dari orang tua dan keluarga besar seperti ini?' Tuhan, kenapa aku ga bisa milih aja pengen dari keluarga seperti apa aku ingin dilahirkan?'  tapi lama-kelamaan proses menemukan jawaban dari pertanyaan seperti ini, justru melahirkan kesadaran: Terima kasih Tuhan, aku diberi orang tua yang luar biasa ini, tidak sempurna tapi tidak ada duanya. Justru pertanyaanku sekarang adalah: Tugas apakah yang harus kujalankan, ketika Engkau lahirkan aku dari orang tua dan keluarga besar seperti ini?

gambar diambil dari sini

53. Sanggar Cerita. Zaman aku kecil, ada sebuah acara di TVRI namanya Sanggar Cerita. Isinya drama tentang cerita-cerita rakyat tradisional. Bahkan si Sanggar Cerita ini juga ada dalam bentuk kaset (aku inget yang nyanyi lagunya namanya Hanna Pertiwi.. kemana ya dia sekrang?) Aku seneng banget sama acara ini. Padahal kalau diinget-inget lagi, dramanya bener-bener 'cupu' abis. Tapi, waktu kecil karena eranya masih era TVRI, acara Sanggar Cerita sungguh sesuatu yang dinanti dan inspiratif banget. Sahabatku malah hunting lagi rekaman-rekaman Sanggar Cerita dan di mp3kan. Sama seperti kaset-kaset lawak yang sekarang kalau didengerin lagi, masih tetep lucu.

54. Sandiwara Radio. Aku ingat ada satu drama radio terkenal di masa kecilku dulu, judulnya: "Ibuku Malang, Ibuku Sayang". Pengisi suaranya: Ferry Fadhli, Maria Oentoe, Ivana Rose. Trus tokoh yang aku ingat, namanya Pak Sasongko.. hahahahaha.. sumpah deh aku jadi ketawa-ketawa sendiri nih nginget-nginget sandiwara radio ini. Karena internet belum lahir dan TV masih terbatas, radio jadi hiburan satu-satunya. Mengikuti sandiwara radio ini sungguh inspiratif, karena imajinasi dipaksa untuk bermain-main, membayangkan kira-kira visualisasi adegannya seperti apa. Termasuk juga dongeng Sunda di radio yang dibawakan oleh Wa Kepoh. Wa Kepoh ini sungguh hebat, suaranya bisa jadi perempuan, laki-laki dan anak-anak. Dongeng diputar jam 11 siang dan biasanya terselip cerita hantunya juga. Aku belajar bahasa Sunda selain dari pergaulan sehari-hari, juga dari dongeng Sunda di radio ini. Di rumah, orang tuaku berbahasa Jawa.

Comments

Gloria Putri said…
kepengen punya keluarga "asik" kayak gt....#envy

http://gloriaputri.blogspot.com
Amanda Putri said…
aku pernah punya mba, kaset sanggar cerita itu.
ahh.. jadi kangen. Skarang masih ada ga yaa??
ch said…
slamat berjumpa dengan sanggar cerita...dalam kisah lagu dan cerita...mari kita dengarkan, mari kita nikmati... *masih apal lagu pembukanya* :))

Popular posts from this blog

Giveaway: Sepuluh 'Vitarlenology's Visual Diary Pocket Book' Hanya Buat Kamu :)

  Halo teman-teman semua. Menjelang ulang tahunku, aku ingin bagi-bagi hadiah buat teman-teman semua. Ada sepuluh pocket book buatanku yang akan aku bagikan cuma-cuma. Pocketbook ini covernya diambil dari foto-foto jepretanku dari koleksi NYC visual diary. Aku ingin berbagi kesan mendalamku tentang NYC pada teman-teman semua lewat pocket book ini.  Caranya: silahkan tulis komentar apapun di postingan ini dan yang belum follow, silahkan follow dulu biar bisa ikutan giveaway ini. Aku tunggu paling lambat tanggal 30 Maret 2011, Pk. 24.00 WIB. Sepuluh orang yang beruntung akan mendapat kiriman pocket book ini dariku..  Oya, giveaway ini terbuka bagi seluruh penghuni planet bumi ini hehehhe.. alias selain orang Indonesia boleh ikutan juga kok.. :) Salam hangat,  tarlen

RTP#2: Cara Memindahkan Gambar Ke Atas Kain Dengan Menggunakan Gloss Gel Medium

Model dalam foto diperagakan oleh James Franco :D Ini adalah teknik yang aku pelajari dari kelas scrap book tobucil, yaitu cara memindahkan gambar ke atas canvas dengan menggunakan gloss gel medium. Teknik ini gampang-gampang susah, tapi sekali coba pasti ketagihan.  Bahan yang dibutuhkan adalah gloss gel medium, bisa dibeli di toko alat gambar, kain kanvas untuk melukis dan gambar yang difoto copy atau di print dengan menggunakan printer laser. Teman-teman bisa mengganti kanvas dengan kain biasa, tapi akan lebih efektif jika kain tersebut dilapisi dengan gesso atau cat tembok. Penting untuk diperhatikan bahwa gambar harus di print dengan printer laser karena jika menggunakan printer deskjet, gambar akan luntur dalam proses pemindahannya nanti. Catatan: Jika memprint gambar yang ada tulisannya, sebelum di print, tulisan di "mirror" dulu biar terbalik dan ketika dipindahkan nanti, tulisan akan ada dalam posisi normal. Gambar di bawah lupa di "mirror" jadinya