88. Para leluhur. Tahun ini aku memutuskan berulang tahun di tanah para leluhurku di Yogja - Magelang dan Semarang. Dan pas tanggal 30 ini, aku berziarah ke makam leluhur dari ibuku di Magelang. Seperti yang pernah kusinggung, aku ga bisa memilih dari keluarga mana aku lahir. Ketika aku lahir dari keluarga dan leluhur seperti ini, aku menerimanya sambil terus menerus mencari maknanya. Apa yang membentukku sampai hari ini, itu bukan sesuatu yang terlepas dari jalan para leluhurku. Mereka meneruskan tongkat estafet itu, sampai akhirnya tongkat itu ada di tanganku. Apa yang harus kulakukan dengan tongkat itu? jalan mana yang harus kutempuh? mengenali para leluhur, akan memudahkan aku untuk melihat polanya dan mencoba meneruskannya. Aku merasa sangat beruntung mengetahui siapa leluhurku dan inspirasi apa yang bisa kuambil dari mereka. 89. Ibuku. Kadang aku merasa, dia adalah orang yang paling keras yang pernah aku kenal. Tapi dibalik kerasnya, ibuku adalah orang yang sangat fair. Di...