Skip to main content

Do It Yourself Screen Printing: How to Turn Your Home Into A T-Shirt Factory



















Penulis John Isaacson

Penerbit Microcosm Publishing
ISBN 978 0 9770557 4 6


Buku ini termasuk buku yang aku suka. Aku beli buku ini ditoko buku yang semangatnya kurang lebih sama kaya tobucil di San Francisco namanya Needle & Pens. Aku beli buku ini bareng sama buku Whatcha mean what a zine.

Waktu di Brooklyn aku sempet ikutan kursus menyablon di Etsy Lab. Di kursus itu aku dapet banyak tips menarik dari Paul (pengajarnya aku lupa nama belakangnya) Philip Sachs, termasuk cara gimana mindahin film ke screen dan membuat light box yang sederhana dan murah. Makanya waktu dapet buku ini, aku kaya punya buku pegangan yang lebih lengkap dari pada penjelasan Paul Philip.

Disampaikan dengan gaya komik, buku yang di tulis John Issacson dan di terbitkan oleh Microcosm Publishing ini, mencoba memaparkan A sampai Z plus 5 W 1 H heheheh.. soal sablonan. Issacson menulis benar-benar berdasarkan apa yang dia alami dari pra produksi sampai post produksi alias gimana cara jualnya. Meski konteksnya sangat Amerika, tapi kita bisa mendapat gambaran sejelas-jelasnya bahwa jualan di Amrik ternyata jauh lebih susah dari pada di Indonesia. Mau jualan kaki lima juga mesti punya izin dan persaingan dalam menentukan spot jualan yang strategis aja perlu perjuangan. Buku ini bener-bener bukan sekedar menggambarkan persoalan teknis tapi juga bagaimana menjadi sabloners DIY dari mulai mendesain kaos, memproduksinya dan menjualnya sendiri.

Menariknya, buku ini juga memberikan gambaran soal kegagalan yang biasa dialami dalam proses nyablon sendiri dan bagaimana cara menyelesaikannya. Aku suka cara Isaacson menyemangati para sabloners pemula (seperti aku misalnya :D) bikin kita ga gampang nyerah ketika percobaan pertama kita ternyata gagal dan tidak seperti yang diharapkan.

Sebuah fakta menunjukkan bahwa sebagian besar distro-distro Bandung yang konon kabarnya membawa semangat DIY ini, ternyata mengambil margin keuntungan sampai 300 persen dari setiap kaos yang terjual (dengan alasan biaya desain dan marketing), sementara vendor produksi alias tukang jahit sampai tukang sablonnya, paling besar hanya mengambil keuntungan 30 persen saja. Silahkan timbang, seberapa adil seharusnya margin keuntungan itu dibagi..

Make trade fair.. Ayo sablon kaosmu sendiri..

Comments

blogojan said…
iya.. bener banget tuh.. nyablon sendiri.. sayangnya aku belum bisa juga.. hehehe :) pengen belajar tapi bingung.. :(
alternatif lain untuk yang ribet screen printing............bikin kaos stensil pake pemutih pakaian.......ada di postingan baru blog ku............... :D

Popular posts from this blog

Giveaway: Sepuluh 'Vitarlenology's Visual Diary Pocket Book' Hanya Buat Kamu :)

  Halo teman-teman semua. Menjelang ulang tahunku, aku ingin bagi-bagi hadiah buat teman-teman semua. Ada sepuluh pocket book buatanku yang akan aku bagikan cuma-cuma. Pocketbook ini covernya diambil dari foto-foto jepretanku dari koleksi NYC visual diary. Aku ingin berbagi kesan mendalamku tentang NYC pada teman-teman semua lewat pocket book ini.  Caranya: silahkan tulis komentar apapun di postingan ini dan yang belum follow, silahkan follow dulu biar bisa ikutan giveaway ini. Aku tunggu paling lambat tanggal 30 Maret 2011, Pk. 24.00 WIB. Sepuluh orang yang beruntung akan mendapat kiriman pocket book ini dariku..  Oya, giveaway ini terbuka bagi seluruh penghuni planet bumi ini hehehhe.. alias selain orang Indonesia boleh ikutan juga kok.. :) Salam hangat,  tarlen

RTP#2: Cara Memindahkan Gambar Ke Atas Kain Dengan Menggunakan Gloss Gel Medium

Model dalam foto diperagakan oleh James Franco :D Ini adalah teknik yang aku pelajari dari kelas scrap book tobucil, yaitu cara memindahkan gambar ke atas canvas dengan menggunakan gloss gel medium. Teknik ini gampang-gampang susah, tapi sekali coba pasti ketagihan.  Bahan yang dibutuhkan adalah gloss gel medium, bisa dibeli di toko alat gambar, kain kanvas untuk melukis dan gambar yang difoto copy atau di print dengan menggunakan printer laser. Teman-teman bisa mengganti kanvas dengan kain biasa, tapi akan lebih efektif jika kain tersebut dilapisi dengan gesso atau cat tembok. Penting untuk diperhatikan bahwa gambar harus di print dengan printer laser karena jika menggunakan printer deskjet, gambar akan luntur dalam proses pemindahannya nanti. Catatan: Jika memprint gambar yang ada tulisannya, sebelum di print, tulisan di "mirror" dulu biar terbalik dan ketika dipindahkan nanti, tulisan akan ada dalam posisi normal. Gambar di bawah lupa di "mirror" jadinya