Ophan, instruktur klab menulis di tobucil, beberapa hari lalu sms aku, minta dibikinin kartu ucapan yang ada batiknya untuk dikirim ke temannya di luar negeri. Sebenernya menjelang tutup tahun begini, perhatian dan energi sedang terfokus pada pekerjaan-pekerjaan yang belum selesai alias setumpuk bahan-bahan notebook yang belum kelar di bikin. Jadi membuat kartu batik menjadi interupsi sekaligus selingan yang menyenangkan. Tadinya aku mau men-scan motif batiknya trus di print di atas kertas, tapi setelah dipikir-pikir jadinya kok biasa banget.. dan waktu beres-beres kemarin, aku menemukan sampul-sampul untuk simple book binding notebook yang terbuat dari batik yang ukurannya kurang pas. Daripada tidak terpakai, akhirnya aku jadiin kartu aja. Sebenernya kartu ini mirip dengan cover simple binding notebook yang biasa aku buat, cuma isinya aja yang beda.
Cover batik aku isi dengan 8 halaman kertas 210gr kosong dan disatukan dengan simple binding. Tali pengikat, ujungnya aku kasih manik-manik kayu dan talinya menggunakan tali kulit sintetis. Amplopnya aku buat dari kertas kalkir.
Maka beginilah jadinya. Aku senang menggabungkan kain dan kertas. Dua jenis material yang karakternya serupa tapi tak sama. Jika akan memperkenalkan batik pada teman-teman asing di luar negeri, mungkin perpaduan kain dan kertas ini akan menjadi 'sample' batik yang bisa teraba.
Cover batik aku isi dengan 8 halaman kertas 210gr kosong dan disatukan dengan simple binding. Tali pengikat, ujungnya aku kasih manik-manik kayu dan talinya menggunakan tali kulit sintetis. Amplopnya aku buat dari kertas kalkir.
Maka beginilah jadinya. Aku senang menggabungkan kain dan kertas. Dua jenis material yang karakternya serupa tapi tak sama. Jika akan memperkenalkan batik pada teman-teman asing di luar negeri, mungkin perpaduan kain dan kertas ini akan menjadi 'sample' batik yang bisa teraba.
Comments
itu krtasnya, kertas daur ulang ya?
bikin sendiri jg?
xoxo
t