Skip to main content

Hari #24: Bantal Dari Kaos Bekas

Kalau kamu bongkar-bongkar lemari pakaian, lalu menemukan kaos dibuang sayang (udah ga bisa dipake, tapi kamu masih cinta sama itu kaos), ubah aja fungsinya jadi bantal. Kaos kesayanganmu akan tetap menemanimu. Model Adi Marsiela.

Bahan yang dibutuhkan: Kaos, dacron/busa pengisi bantal, kain blacu atau kain perca bebas.

Potong kepala kaos, untuk mendapatkan bagian atas yang lurus.

Potong pula kain blacu/perca, seukuran bantal yang akan dibuat.

Jahit blacu membentuk kantong. Sisakan sedikit lubang untuk memasukan dacron.

Masukan dacron kedalam lubang, sampai kantung yang terbuat dari kain blacu/perca menggelembung menjadi bantal.

Tutup lubang dengan jahitan tangan.

Lipat kaos bagian bawah yang sudah digunting tadi kira-kira 1/3 dari panjang keseluruhan atau sama tinggi dengan ukuran bantal yang sudah dibuat.

Tumpuk dua lembar kain yang masing-masing dilipat bagian bawahnya, kemudian jahit tiga sisi kaos untuk mendapatkan bentuk sarung bantal.

 Balikan hasil jahitan tadi, lalu masukan bantal yang sudah dibuat ke dalamnya.

Bagian belakang yang terlipat tadi, akan berfungsi sebagai tutup sarung bantal sekaligus penguncinya sehingga bantal tidak mudah keluar dari sarungnya..

Mudah kan.. ayo bikin sebanyak-banyaknya..:)



Comments

hihi...aku pernah bikin ini, pake kaos buluk yg aku pake dari kecil,hihi...

xo
amesh said…
hahahahaha aku juga pernah bikiinnn tutorialnya waktu masi kerja di majalah tapi waktu itu sih gak serajin dirimu pake dipotong2 segala, cuma dijait bawahnya doang atasnya masi berupa kaos :P *pemalas
vitarlenology said…
hihihihihi.. padahal kalo itu jahitannya dibalik, sungguh ga rapi karena malas dan pengen buru-buru selesai..:D

Popular posts from this blog

Catatan Produksi: Menentukan Batas Waktu Pengerjaan

Mulai Januari, meski mulainya di detik-detik terakhir _ aku akan mencoba berbagi catatan tentang produksi dan seputar pengalaman menjadi seorang bookbinder yang memiliki brand 'vitarlenology.' Ini bukan berarti sietem produksiku lebih baik dari yang lain, bukan. Ini justru menjadi catatan buatku sendiri yang mungkin berguna buat orang lain, untuk saling belajar dan berbagi pengalaman sebagai seorang 'crafter' dan 'book binder'. "Berapa lama ya perngerjaannya?" atau "Selesainya kapan ya mba?" pernyataan yang sangat lazim ditanyakan kosumen, ketika mereka memesan produk buatan kita. Dulu aku menjawabnya sesuai dengan waktu minimal yang dibutuhkan untuk menyelesaikannya. Misalnya aku bisa selesaikan dua hari ya aku jawab dua hari, tiga hari, ya aku jawab tiga hari. Tapi ternyata jawaban ini buatku sungguh merepotkan. Bayangkan saja, jika ada konsumen pesan di hari senin, aku akan menjawab notebooknya akan selesai dikerjakan di hari kamis....

Giveaway: Sepuluh 'Vitarlenology's Visual Diary Pocket Book' Hanya Buat Kamu :)

  Halo teman-teman semua. Menjelang ulang tahunku, aku ingin bagi-bagi hadiah buat teman-teman semua. Ada sepuluh pocket book buatanku yang akan aku bagikan cuma-cuma. Pocketbook ini covernya diambil dari foto-foto jepretanku dari koleksi NYC visual diary. Aku ingin berbagi kesan mendalamku tentang NYC pada teman-teman semua lewat pocket book ini.  Caranya: silahkan tulis komentar apapun di postingan ini dan yang belum follow, silahkan follow dulu biar bisa ikutan giveaway ini. Aku tunggu paling lambat tanggal 30 Maret 2011, Pk. 24.00 WIB. Sepuluh orang yang beruntung akan mendapat kiriman pocket book ini dariku..  Oya, giveaway ini terbuka bagi seluruh penghuni planet bumi ini hehehhe.. alias selain orang Indonesia boleh ikutan juga kok.. :) Salam hangat,  tarlen

22 Hari Mendaur Ulang: Membuat Buku Catatan Dari Barang Bekas

Dalam rangka memperingati Hari Bumi, bulan April 2015 lalu, aku membuat hastag khusus di instagram #22recyclednotebooks #22harimendaurulang. Selama 22 hari, mulai 1 sampai 22 April 2015 aku mempublikasikan 1 notebook yang kubuat dengan memanfaatkan bahan-bahan bekas sebagai sampulnya maupun sebagai isinya. Sehingga di Hari Bumi ada 22 ide notebook dari barang bekas.  1 April 2015,  Disket Bekas Hari pertama dibuka dengan mendaur ulang disket bekas jadi notebook. Lumayan, temen-temen tau kalo aku pengumpul 'sampah' kaya begini jadi mereka suka buang sampah disket dengan mengirimkannya padaku makanya stok disket lumayan banyak😊 hayooo siapa yang belum pernah ngalamin ngetik dan di save di disket? 2 April 2015, Kardus Bekas Bir Notebook ini  buat dari kardus bekas tempat bir corona. Aku suka dengan perpaduan warna kuning biru. Di bagian tengah ada pegangan untuk menjinjing. Tanpa mengurangi banyak bagian, akhirnya kardus bekas ini berubah jadi notebook ...