Skip to main content

O Bracelets

Untuk melihat gelang-gelang yang lain buka disini

Beberapa hari lalu, aku membaca sebuah artikel di www.oprah.com, tentang project Oprah yang terbaru yang diberi nama O Bracelets. Project ini sebenarnya sederhana saja: membuat gelang bersama.Namun yang menjadi istimewa dan begitu berkesan sampai-sampai aku tak bisa menahan airmataku saat membaca artikel ini adalah para perempuan yang terlibat dalam project ini. Oprah mempertemukan para perempuan dari New Orleans yang beberapa waktu lalu tempat tinggal mereka di porak poranda di terjang badai Katharina dan para perempuan Rwanda yang selamat dari pembantaian masal (genocide). Pertemuan ini sungguh mengharukan karena dua kelompok perempuan ini kemudian saling memberi kekuatan dan menyembuhkan satu sama lain. Membuat gelang bersama menjadi medium yang mempertemukan mereka dalam 'sisterhood' atas nama semangat kemanusiaan. Craft menjadi medium penyembuhan luka jiwa yang disebabkan oleh bencana dan tragedi kemanusiaan yang mereka alamai.

Jika mereka bisa mengapa aku dan para crafters di sini tidak bisa melakukannya? Aku hidup di negeri dimana bencana adalah makanan sehari-hari. Pastinya bisa melakukan sesuatu lewat medium craft ini, membuat selimut rajutan atau patch work misalnya untuk anak-anak yatim piatu atau anak-anak korban konflik yang tinggal di barak penampungan sampai sekarang (siapa tertarik, kita bikin bareng-bareng yuk...) Jangan sampai bencana yang sering terjadi ini malah membuat aku menjadi kebal dan menumpulkan rasa kemanusiaanku..

Baca artikel tentan O Bracelets ini di:
From New Orleans to Rwanda: The Story Behind the Fifth Edition of the O Bracelet

Comments

blogojan said…
pake manik manik ya mba?

beading?
vitarlenology said…
iya jan.. ini pake aneka manik-manik..
blogojan said…
wow.. kemaren ada pameran beading gitu di jogja.. hehehe :D

Popular posts from this blog

Catatan Produksi: Menentukan Batas Waktu Pengerjaan

Mulai Januari, meski mulainya di detik-detik terakhir _ aku akan mencoba berbagi catatan tentang produksi dan seputar pengalaman menjadi seorang bookbinder yang memiliki brand 'vitarlenology.' Ini bukan berarti sietem produksiku lebih baik dari yang lain, bukan. Ini justru menjadi catatan buatku sendiri yang mungkin berguna buat orang lain, untuk saling belajar dan berbagi pengalaman sebagai seorang 'crafter' dan 'book binder'. "Berapa lama ya perngerjaannya?" atau "Selesainya kapan ya mba?" pernyataan yang sangat lazim ditanyakan kosumen, ketika mereka memesan produk buatan kita. Dulu aku menjawabnya sesuai dengan waktu minimal yang dibutuhkan untuk menyelesaikannya. Misalnya aku bisa selesaikan dua hari ya aku jawab dua hari, tiga hari, ya aku jawab tiga hari. Tapi ternyata jawaban ini buatku sungguh merepotkan. Bayangkan saja, jika ada konsumen pesan di hari senin, aku akan menjawab notebooknya akan selesai dikerjakan di hari kamis....

Giveaway: Sepuluh 'Vitarlenology's Visual Diary Pocket Book' Hanya Buat Kamu :)

  Halo teman-teman semua. Menjelang ulang tahunku, aku ingin bagi-bagi hadiah buat teman-teman semua. Ada sepuluh pocket book buatanku yang akan aku bagikan cuma-cuma. Pocketbook ini covernya diambil dari foto-foto jepretanku dari koleksi NYC visual diary. Aku ingin berbagi kesan mendalamku tentang NYC pada teman-teman semua lewat pocket book ini.  Caranya: silahkan tulis komentar apapun di postingan ini dan yang belum follow, silahkan follow dulu biar bisa ikutan giveaway ini. Aku tunggu paling lambat tanggal 30 Maret 2011, Pk. 24.00 WIB. Sepuluh orang yang beruntung akan mendapat kiriman pocket book ini dariku..  Oya, giveaway ini terbuka bagi seluruh penghuni planet bumi ini hehehhe.. alias selain orang Indonesia boleh ikutan juga kok.. :) Salam hangat,  tarlen

22 Hari Mendaur Ulang: Membuat Buku Catatan Dari Barang Bekas

Dalam rangka memperingati Hari Bumi, bulan April 2015 lalu, aku membuat hastag khusus di instagram #22recyclednotebooks #22harimendaurulang. Selama 22 hari, mulai 1 sampai 22 April 2015 aku mempublikasikan 1 notebook yang kubuat dengan memanfaatkan bahan-bahan bekas sebagai sampulnya maupun sebagai isinya. Sehingga di Hari Bumi ada 22 ide notebook dari barang bekas.  1 April 2015,  Disket Bekas Hari pertama dibuka dengan mendaur ulang disket bekas jadi notebook. Lumayan, temen-temen tau kalo aku pengumpul 'sampah' kaya begini jadi mereka suka buang sampah disket dengan mengirimkannya padaku makanya stok disket lumayan banyak😊 hayooo siapa yang belum pernah ngalamin ngetik dan di save di disket? 2 April 2015, Kardus Bekas Bir Notebook ini  buat dari kardus bekas tempat bir corona. Aku suka dengan perpaduan warna kuning biru. Di bagian tengah ada pegangan untuk menjinjing. Tanpa mengurangi banyak bagian, akhirnya kardus bekas ini berubah jadi notebook ...