Skip to main content

@else_press Present: Fully Booked, Featuring @tobucil & @vitarlenology

Fully booked
Museum of Ourselves


Thursday-Friday
July 7-8, 2011
_

Bumi Sangkuriang.
Concordia Terrace & Garden
Jl. Kiputih no. 12 Bandung
_

Programs:
- Zine Cooking: Fully booked #00 Museum Glossary
- Photography Showcase: Muhammad Asranur, Andrys Adisyahwarman, Happen Sk8Magazine
- Children Books Illustration: Emte, Ykha Amelz, Ella Elviana, EorG, Lidia Puspita
- Book Launch: TURIYA, by Maradilla Syachridar -featuring Dike Wicaksono & Theoresia Rhumte
- Talks: Soeria Disastra, Nareend/Happen Sk8Magazine, Maradilla, Tobucil, Omuniuum, Else-Press, and more
- Surfboard Shaping: Lucas and Sons Tailormade Surfboards
_

Music & Tunes:
Sarasvati • Sir Dandy • Katjie Piering • Anto Arief
Egga • Hendra RNRM • Marah • Hazawude • Luks • Marin
_

NO ADMISSION FEE
DONATE BOOKS FOR YOUR TICKETS IN !
_

Organized by:
A.C.E

Supported by:
Develop • Gusto • Else-Press • Unkl347 • Lucas and Sons Surfboards • Tobucil • Omuniuum • Happen Sk8Magazine
_

‘Museum of Ourselves’

Pada dasarnya membuat buku hampir sama dengan tujuan berdirinya museum, yaitu membekukan sebuah momen, sebuah ide, pengetahuan, atau kisah, agar tercatatkan dan dapat dimaknai lagi oleh orang lain yang membacanya. Oleh sebab itu, tema eksibisi kali ini menyoroti kesempatan yang sesungguhnya dimiliki oleh semua orang untuk membuat museum sendiri, bagi dirinya secara individu maupun secara kolektif bersama dengan komunitasnya, dengan cara membuat buku.

Salah satu cara termudah yg kini dapat dilakukan adalah menerbitkannya sendiri tanpa bergantung pada persetujuan banyak pihak. Dengan semakin dekatnya jarak antara konsumen dan produsen (baca:printing company), maka banyak proses yang dahulu mesti dijembatani oleh penerbit dapat dipotong langsung oleh para penulis/penyusun buku. Masyarakat dapat bebas menyampaikan opininya tanpa sensor penerbit, melempar ide, bahkan membuang sampah dalam buku yang mereka terbitkan sendiri.

Namun, apa dampaknya terhadap kualitas materi bacaan yang dihasilkan? Apa bedanya buku yang diluncurkan sendiri dengan melalui institusi penerbitan? Bagaimana nasib para penerbit, baik yang besar maupun yang kecil, dengan maraknya fenomena self-publishing?

Eksibisi “Fully Booked -Museum of Ourselves” ini berusaha untuk merepresentasikan kesempatan setiap individu untuk melahirkan karya reproduski cetak berupa buku, dibalik carut marutnya dunia penerbitan, khususnya penerbit kecil/small presses, yang banyak terombang-ambing karena tarik-menarik antara idealisme dan pasar.

Pengunjung di acara ini akan diajak berkenalan dengan bermacam praktisi yang sudah biasa berkecimpung di dunia buku, dan berdiskusi langsung dengan mereka. Bahkan, ada ‘zine cooking demo’ di mana audiens diminta untuk berpartisipasi ‘memasak’ buku, sehingga akan pulang membawa zine buatannya sendiri. Publik tidak dikenakan biaya untuk masuk ke acara ini, namun diminta untuk membawa buku bekas yang kelak akan didonasikan kepada mereka yang lebih membutuhkannya.

Comments

Popular posts from this blog

Giveaway: Sepuluh 'Vitarlenology's Visual Diary Pocket Book' Hanya Buat Kamu :)

  Halo teman-teman semua. Menjelang ulang tahunku, aku ingin bagi-bagi hadiah buat teman-teman semua. Ada sepuluh pocket book buatanku yang akan aku bagikan cuma-cuma. Pocketbook ini covernya diambil dari foto-foto jepretanku dari koleksi NYC visual diary. Aku ingin berbagi kesan mendalamku tentang NYC pada teman-teman semua lewat pocket book ini.  Caranya: silahkan tulis komentar apapun di postingan ini dan yang belum follow, silahkan follow dulu biar bisa ikutan giveaway ini. Aku tunggu paling lambat tanggal 30 Maret 2011, Pk. 24.00 WIB. Sepuluh orang yang beruntung akan mendapat kiriman pocket book ini dariku..  Oya, giveaway ini terbuka bagi seluruh penghuni planet bumi ini hehehhe.. alias selain orang Indonesia boleh ikutan juga kok.. :) Salam hangat,  tarlen

Hari #15: Membuat Pin & Magnet Dari Tutup Botol

  Sudah sejak lama aku memikirkan soal tutup botol yang menumpuk berkardus-kardus di tobucil. Benda kecil ini termasuk benda 'dibuang sayang'. Sempet menemukan tutorial untuk bikin magnet dan pin dari tutup botol, tapi menggunakan resin, bahan kimia yang baunya aja udah bikin sakit kepala. Mikir lagi, gimana ya tetep bisa bagus tapi penggunaan bahan-bahan beracun dan berbahayanya lebih sedikit atau malah ga ada sama sekali. Akhirnya pin dan magnet yang begini ini yang kepikiran olehku. Alphabetical pin dan magnet. Seru kan. Bisa bikin A sampai Z, trus sekalian juga ini magnet atau pin jadi media belajar buat anak-anak menyusun huruf di rumah. Oya, kalau teman-teman membutuhkan tutup botol, silahkan datang aja ke tobucil, dengan senang hati kami akan membaginya secara cuma-cuma, sebanyak yang teman-teman mau (karena stok yang tersimpan di tobucil emang banyak banget dan terus bertambah setiap hari.. secara jualan minuman dingin juga di tobucil.. :D)   Bahan yang dibutuhkan: Tut