Skip to main content

Peasant Blouse a la Tarlen

Akhirnya aku mulai menjahit kembali baju-baju yang ku pakai. Selain senang menjahitnya, hal yang lebih menyenangkan lagi adalah membeli kain-kain lucu dan murah ini di King's atau Pasar Baru, fashion districnya Bandung.

Nah, ceritanya aku nemu model baju ini di salah satu blog yang keren banget :'Blue Print'. Ada model Peasant Blouse yang nampaknya sangat mudah untuk memulai menjahit bajuku sendiri.

Peasant Blouse yang pertama adalah yang dipake Theo. Aku suka corak bahannya, kaya bahan india gitu.. cuma karena licin, motongnya cukup repot. Peasant Blouse yang pertama ini, masih kerasa kurang pas di bagian bahu. Aku terlalu miring bikin potongan antara bahu dan tangannya.

Karena penasaran, aku bikin lagi sekalian untuk menyempurnakan pola dari peasant blouse ini. Yang kedua adalah yang bercorak bunga-bunga hitam putih. Bahunya udah pas, tapi tangannya masih kerasa kurang enak. Akhirnya yang ketiga yang bermotif polka dot, lebih di sempurnakan lagi. Peasant blouse yang pertama aku kasihin Theo, karena nampaknya baju itu lebih pas dipake dia. Sedangkan yang kedua dan yang ketiga aku pakai pas ke Jogja kemaren.

Hanya dibutuhkan waktu 30 menit saja untuk menjahitnya. Oya, kerutan atasnya itu pake elastik karet. Penasaran Nyoba?

thanks to blue print blog for this idea and tutorial..:)

Comments

Popular posts from this blog

Catatan Produksi: Menentukan Batas Waktu Pengerjaan

Mulai Januari, meski mulainya di detik-detik terakhir _ aku akan mencoba berbagi catatan tentang produksi dan seputar pengalaman menjadi seorang bookbinder yang memiliki brand 'vitarlenology.' Ini bukan berarti sietem produksiku lebih baik dari yang lain, bukan. Ini justru menjadi catatan buatku sendiri yang mungkin berguna buat orang lain, untuk saling belajar dan berbagi pengalaman sebagai seorang 'crafter' dan 'book binder'. "Berapa lama ya perngerjaannya?" atau "Selesainya kapan ya mba?" pernyataan yang sangat lazim ditanyakan kosumen, ketika mereka memesan produk buatan kita. Dulu aku menjawabnya sesuai dengan waktu minimal yang dibutuhkan untuk menyelesaikannya. Misalnya aku bisa selesaikan dua hari ya aku jawab dua hari, tiga hari, ya aku jawab tiga hari. Tapi ternyata jawaban ini buatku sungguh merepotkan. Bayangkan saja, jika ada konsumen pesan di hari senin, aku akan menjawab notebooknya akan selesai dikerjakan di hari kamis....

Giveaway: Sepuluh 'Vitarlenology's Visual Diary Pocket Book' Hanya Buat Kamu :)

  Halo teman-teman semua. Menjelang ulang tahunku, aku ingin bagi-bagi hadiah buat teman-teman semua. Ada sepuluh pocket book buatanku yang akan aku bagikan cuma-cuma. Pocketbook ini covernya diambil dari foto-foto jepretanku dari koleksi NYC visual diary. Aku ingin berbagi kesan mendalamku tentang NYC pada teman-teman semua lewat pocket book ini.  Caranya: silahkan tulis komentar apapun di postingan ini dan yang belum follow, silahkan follow dulu biar bisa ikutan giveaway ini. Aku tunggu paling lambat tanggal 30 Maret 2011, Pk. 24.00 WIB. Sepuluh orang yang beruntung akan mendapat kiriman pocket book ini dariku..  Oya, giveaway ini terbuka bagi seluruh penghuni planet bumi ini hehehhe.. alias selain orang Indonesia boleh ikutan juga kok.. :) Salam hangat,  tarlen

22 Hari Mendaur Ulang: Membuat Buku Catatan Dari Barang Bekas

Dalam rangka memperingati Hari Bumi, bulan April 2015 lalu, aku membuat hastag khusus di instagram #22recyclednotebooks #22harimendaurulang. Selama 22 hari, mulai 1 sampai 22 April 2015 aku mempublikasikan 1 notebook yang kubuat dengan memanfaatkan bahan-bahan bekas sebagai sampulnya maupun sebagai isinya. Sehingga di Hari Bumi ada 22 ide notebook dari barang bekas.  1 April 2015,  Disket Bekas Hari pertama dibuka dengan mendaur ulang disket bekas jadi notebook. Lumayan, temen-temen tau kalo aku pengumpul 'sampah' kaya begini jadi mereka suka buang sampah disket dengan mengirimkannya padaku makanya stok disket lumayan banyak😊 hayooo siapa yang belum pernah ngalamin ngetik dan di save di disket? 2 April 2015, Kardus Bekas Bir Notebook ini  buat dari kardus bekas tempat bir corona. Aku suka dengan perpaduan warna kuning biru. Di bagian tengah ada pegangan untuk menjinjing. Tanpa mengurangi banyak bagian, akhirnya kardus bekas ini berubah jadi notebook ...