Skip to main content

Bermain Pola, Menemukan Otentisitas

Menurutku, penting bagi seorang crafter untuk menemukan otentisitas dari karya yang dihasilkannya.  Otentisitas ini menjadi semacam tanda bukti pada sebuah karya dimana bukti ini menjadi cerminan karakter si pembuatnya atau dengan kata lain menjadi semacam tanda tangan dari setiap karya yang dibuat. Pada prosesnya, otentisitas ini tidak hadir begitu saja. Proses perjalanan berkarya menjadi jalan untuk menemukan otentisitas, seperti halnya karakter yang dibentuk dan dimatangkan oleh pengalaman.


Menemukan otentisitas dalam setiap notebook yang kubuat menjadi sangat penting, karena sekarang ini setiap hal bisa ditiru dengan mudah. Setiap orang bisa membuat notebook dengan model yang sama dengan bahan dan teknik yang sama, tapi bagaimana caranya membuat notebook yang 'vitarlenology' banget. Karena notebook-notebook ini dibuat olehku sendiri, maka identitas dan karakterku menjadi penting untuk hadir dalam setiap notebook yang kubuat sekaligus membedakan notebook buatanku dengan buatan orang lain. 

Salah satu cara yang kulakukan untuk menemukan otentisitas itu adalah dengan menggali dari apa yang aku punya. Sebagai orang yang tidak pandai menggambar tapi hobi memotret dan mengambil foto objek-objek 'ga penting', ternyata aku bisa menemukan banyak foto-foto yang selama ini hanya tersimpan di Hard Disk. Beberapa foto yang menjadi diari visualku memang sudah dimanfaatkan untuk sampul dari notebook yang aku buat, namun aku bisa lebih mengeksplorasi foto-fotoku itu.  Terilhami dari seorang seniman asal Mexico yang menjadi teman di instagram, aku mencoba menjadikan foto-foto itu sebagai pola. Hasilnya memang banyak kejutan dan menjadi karya baru yang berbeda dengan asalnya tapi punya kekhasan yang sama. Sehingga ketika pola-pola ini berubah menjadi notebook, notebook yang kulahirkan memiliki otentisitas yang lebih di bandingkan jika aku menggunakan pattern bukan buatanku untuk sampulnya. 





Bagiku, selalu ada kejutan ketika setiap foto bersatu padu, beriringan, saling berefleksi membentuk pola baru, seperti mainan kaleidoskop. Merangkaikan kembali foto-foto ini seperti melihat kembali setiap peristiwa yang terekam dan terbingkai di dalamnya. Ketika rekam jejak ingatan itu dilihat kembali, selalu ada arti baru bahkan menjadi karya yang bebeda yang memperkaya dan menegaskan karakter si pembuatnya dan menjadi karya spesial bagi siapapun yang memilikinya.  








Comments

Ratna Amalia said…
keren mba Tarlen. Jadi pengen tahu, ide-ide sampulnya dapet dari mana ?

Popular posts from this blog

Catatan Produksi: Menentukan Batas Waktu Pengerjaan

Mulai Januari, meski mulainya di detik-detik terakhir _ aku akan mencoba berbagi catatan tentang produksi dan seputar pengalaman menjadi seorang bookbinder yang memiliki brand 'vitarlenology.' Ini bukan berarti sietem produksiku lebih baik dari yang lain, bukan. Ini justru menjadi catatan buatku sendiri yang mungkin berguna buat orang lain, untuk saling belajar dan berbagi pengalaman sebagai seorang 'crafter' dan 'book binder'. "Berapa lama ya perngerjaannya?" atau "Selesainya kapan ya mba?" pernyataan yang sangat lazim ditanyakan kosumen, ketika mereka memesan produk buatan kita. Dulu aku menjawabnya sesuai dengan waktu minimal yang dibutuhkan untuk menyelesaikannya. Misalnya aku bisa selesaikan dua hari ya aku jawab dua hari, tiga hari, ya aku jawab tiga hari. Tapi ternyata jawaban ini buatku sungguh merepotkan. Bayangkan saja, jika ada konsumen pesan di hari senin, aku akan menjawab notebooknya akan selesai dikerjakan di hari kamis....

Giveaway: Sepuluh 'Vitarlenology's Visual Diary Pocket Book' Hanya Buat Kamu :)

  Halo teman-teman semua. Menjelang ulang tahunku, aku ingin bagi-bagi hadiah buat teman-teman semua. Ada sepuluh pocket book buatanku yang akan aku bagikan cuma-cuma. Pocketbook ini covernya diambil dari foto-foto jepretanku dari koleksi NYC visual diary. Aku ingin berbagi kesan mendalamku tentang NYC pada teman-teman semua lewat pocket book ini.  Caranya: silahkan tulis komentar apapun di postingan ini dan yang belum follow, silahkan follow dulu biar bisa ikutan giveaway ini. Aku tunggu paling lambat tanggal 30 Maret 2011, Pk. 24.00 WIB. Sepuluh orang yang beruntung akan mendapat kiriman pocket book ini dariku..  Oya, giveaway ini terbuka bagi seluruh penghuni planet bumi ini hehehhe.. alias selain orang Indonesia boleh ikutan juga kok.. :) Salam hangat,  tarlen

22 Hari Mendaur Ulang: Membuat Buku Catatan Dari Barang Bekas

Dalam rangka memperingati Hari Bumi, bulan April 2015 lalu, aku membuat hastag khusus di instagram #22recyclednotebooks #22harimendaurulang. Selama 22 hari, mulai 1 sampai 22 April 2015 aku mempublikasikan 1 notebook yang kubuat dengan memanfaatkan bahan-bahan bekas sebagai sampulnya maupun sebagai isinya. Sehingga di Hari Bumi ada 22 ide notebook dari barang bekas.  1 April 2015,  Disket Bekas Hari pertama dibuka dengan mendaur ulang disket bekas jadi notebook. Lumayan, temen-temen tau kalo aku pengumpul 'sampah' kaya begini jadi mereka suka buang sampah disket dengan mengirimkannya padaku makanya stok disket lumayan banyak😊 hayooo siapa yang belum pernah ngalamin ngetik dan di save di disket? 2 April 2015, Kardus Bekas Bir Notebook ini  buat dari kardus bekas tempat bir corona. Aku suka dengan perpaduan warna kuning biru. Di bagian tengah ada pegangan untuk menjinjing. Tanpa mengurangi banyak bagian, akhirnya kardus bekas ini berubah jadi notebook ...