Skip to main content

Design*Sponge at Home: Panduan Menemukan Desain yang 'Kamu Banget'

Tahun 2004 lalu, Grace Bonney_ tamatan jurnalistik New York University yang bercita-cita menjadi kolumnis seperti Carrie Bradshaw di Sex and The City _ mengklik tombol 'terbitkan' di blognya yang ia beri nama Design*Sponge untuk pertama kalinya. Nama blognya itu dikarenakan Grace memang berniat menyerap apapun tentang desain dan membaginya pada para pembacanya. Saat itu, Grace tidak punya bayangan sama sekali bahwa kelak blognya akan berkembang menjadi media online yang menjadi rujukan bagi jutaan pembaca dan peminat desain di seluruh dunia.

Ketika memulai blog Design*Sponge, Grace hanya ingin berbagi kisah dan inspirasi dengan sesama pecinta desain seperti dirinya. "My blog Design*Sponge was born out of desire to connect with people like myself_people who love design who want their homes to speak to who they really are." Seiring dengan konsistensi Grace dalam menerbitkan tulisan-tulisan inspiratif dalam dunia desain, blog Design*Sponge pun berkembang bersamaan dengan scene desain dan handmade Brooklyn yang berkembang pesat dan mendunia (Etsy komunitas handmade online terbesar di dunia berasal dari Brooklyn). Pembaca yang haus akan referensi dan ide-ide desain yang berasal dari keseharian, membanjiri Design*Sponge dan memberi apresiasi yang sangat baik pada blog ini. 

Tahun 2007, Grace meredesain dan merekrut editor pertamanya yang akan membantu mengembangkan blognya. Selain masakan dan masak memasak yang menjadi minat pribadi Grace, ia menambahkan rubrik-rubrik lain di blognya itu untuk memperkaya konten; seperti Do It Yourself, City Guide, Desain Interior, Sejarah desain, affordable shopping, dan lain-lainnya. Sampai akhirnya Grace menyadari bahwa blognya telah berubah menjadi 'majalah desain' yang ia idam-idamkan sebagai bacaan dan juga tempatnya bekerja. Kuliah lanjutannya di bidang 'printmaking' dan sejarah seni, memberi bekal dan pondasi yang kuat atas apa yang dia kerjakan saat ini. 



Tahun 2011, Design*Sponge at Home, terbit dalam bentuk buku setebal 390 halaman. Grace, sengaja menerbitkan buku ini dengan konten terpilih dari rubrik-rubrik yang sudah sangat akrab bagi pembaca Design*Spongeonline.com, seperti: Sneak PeaksDIY ProjectsDIY BasicsFlower Workshop dan Before & After. Semua konten dibuku ini pernah diterbitkan di situs Design*Sponge online. 

Misalnya saja, di bab Sneak Peak, dimana awalnya Grace ingin berbagi inspirasidari orang-orang di sekitarnya, bagaimana menata ruang yang mencerminkan kepribadian pemiliknya. Mulanya Grace mengundang desainer Amy Ruppel dari Portland, Oregon, untuk memperlihatkan foto salah satu ruang di rumahnya dimana Amy mendekorasi meja dengan menggunakan gambar vinggete. Setelah terbitan itu, Grace kebanjiran permintaan dan juga rujukan dari pembacanya untuk menampilkan lebih banyak lagi gagasan penataan ruang. "My goal for this section of the book, as with all Sneak Peak we run on Design*Sponge, is to help you to turn your home, large or small, into space that make you happy and reflect who you are," jelas Grace. 


 Gagasan-gagasan menarik lainnya juga dapat diperoleh dari bab Do It Yourself dimana pembaca memperoleh banyak tutorial menarik untuk mencipta benda-benda fungsional maupun dekoratif dengan menggunakan bahan-bahan sederhana yang dengan mudah dapat ditemui sehati-hari. Sementara yang tak kalah penting, informasi mengenai alat dan bahan serta cara dan kegunaannya, ditampilkan dalam bab tersendiri: Do It Yourself Basic. Bab yang tak kalah menarik adalah Before & After, di sini pembaca dapat menemukan ide-ide permak barang dan furnitur untuk tampil baru dan lebih menarik. misalnya saja, ide bagimana mengubah palet kayu bekas, menjadi sofa. Atau bagaimana menyulap koper lama, menjadi meja mungil nan cantik. Buku ini kemudian mempermudah kita dalam menemukan kembali rujukan terpilih untuk itu.  


Selama tujuh tahun terakhir ini, Design*Sponge memberikan pengaruh berarti dalam dunia desain dan interior khususnya. Design*Sponge memberi banyak inspirasi, tentang bagaimana keseharian dan benda-benda murah serta sederhana, bisa tampil menarik dan segar, ketika desain memberi sentuhan citarasa baru. Bagi pecinta dan peminat desain, buku yang di Amazon dijual dengan harga $22.5 dan $10 untuk ongkos kirim ini, sangat layak untuk dimiliki. Seperti yang dikatakan Nate Berkus dalam endorsmentnya: "This book is the perfect strom of what's cool and what's coveted." (t)

Comments

Unknown said…
kita juga punya nih artikel mengenai design, silahkan dikunjungi dan dibaca , berikut linknya
http://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/494/1/Design%20and%20Modelling%20of%20a%20Bio-inspired%20MEMS%20Gyroscope.pdf
trimakasih :)

Popular posts from this blog

Giveaway: Sepuluh 'Vitarlenology's Visual Diary Pocket Book' Hanya Buat Kamu :)

  Halo teman-teman semua. Menjelang ulang tahunku, aku ingin bagi-bagi hadiah buat teman-teman semua. Ada sepuluh pocket book buatanku yang akan aku bagikan cuma-cuma. Pocketbook ini covernya diambil dari foto-foto jepretanku dari koleksi NYC visual diary. Aku ingin berbagi kesan mendalamku tentang NYC pada teman-teman semua lewat pocket book ini.  Caranya: silahkan tulis komentar apapun di postingan ini dan yang belum follow, silahkan follow dulu biar bisa ikutan giveaway ini. Aku tunggu paling lambat tanggal 30 Maret 2011, Pk. 24.00 WIB. Sepuluh orang yang beruntung akan mendapat kiriman pocket book ini dariku..  Oya, giveaway ini terbuka bagi seluruh penghuni planet bumi ini hehehhe.. alias selain orang Indonesia boleh ikutan juga kok.. :) Salam hangat,  tarlen

RTP#2: Cara Memindahkan Gambar Ke Atas Kain Dengan Menggunakan Gloss Gel Medium

Model dalam foto diperagakan oleh James Franco :D Ini adalah teknik yang aku pelajari dari kelas scrap book tobucil, yaitu cara memindahkan gambar ke atas canvas dengan menggunakan gloss gel medium. Teknik ini gampang-gampang susah, tapi sekali coba pasti ketagihan.  Bahan yang dibutuhkan adalah gloss gel medium, bisa dibeli di toko alat gambar, kain kanvas untuk melukis dan gambar yang difoto copy atau di print dengan menggunakan printer laser. Teman-teman bisa mengganti kanvas dengan kain biasa, tapi akan lebih efektif jika kain tersebut dilapisi dengan gesso atau cat tembok. Penting untuk diperhatikan bahwa gambar harus di print dengan printer laser karena jika menggunakan printer deskjet, gambar akan luntur dalam proses pemindahannya nanti. Catatan: Jika memprint gambar yang ada tulisannya, sebelum di print, tulisan di "mirror" dulu biar terbalik dan ketika dipindahkan nanti, tulisan akan ada dalam posisi normal. Gambar di bawah lupa di "mirror" jadinya