Hal yang paling menyenangkan berbelanja kain adalah berbelanja bersama sahabat. Dan di hari Selasa disaat umat Hindu merayakan hari raya nyepi, aku mengsms Mei, sahabatku, mengajak makan kue tiau A88 di Jl. Astana Anyar yang enak banget itu. Ajakan makan yang sebenarnya mengandung maksud lain di balik itu: Belanja kain di gang tamim. Mei mengiyakan, maka kamipun bermotor ria ke daerah pasar baru dan belok ke gang tamim, ke tempat engkoh tukang kain langganan kami. Sebuah toko batik lama di Pasar Baru cukup menggoda kami untuk memasukinya. Sebagai sesama penggemar batik, kami tak kuasa untuk menahan godaan untuk membeli beberapa batik yang ada di toko itu. Tapi budget belanja tidak mencukupi. Akhirnya yang kami lakukan adalah bersepakat memilih batik-batik yang kami suka dan memotongnya bagi dua. jadi setiap orang mendapat setengah bagian yang sama. Karena buatku dan Mei, kami sama-sama tidak membutuhkan terlalu banyak, biasanya kami hanya memakainya untuk membuat sampul buku-buku handmade yang kami buat. Cara ini ternyata cukup mengatasi kekalapan kami berbelanja kain. Jadi kain tetap di dapat (soalnya kalo ga beli, nyampe rumah akan terbayang-bayang terus) dan budget berbelanja masih bisa di tekan.. jadi pergilah berbelanja kain bersama sahabatmu hehehehe.. jaga-jaga anggaran mepet tapi masih pengen beli kain, kamu bisa patungan dan berbagi setengah-setengah..
Hal yang paling menyenangkan berbelanja kain adalah berbelanja bersama sahabat. Dan di hari Selasa disaat umat Hindu merayakan hari raya nyepi, aku mengsms Mei, sahabatku, mengajak makan kue tiau A88 di Jl. Astana Anyar yang enak banget itu. Ajakan makan yang sebenarnya mengandung maksud lain di balik itu: Belanja kain di gang tamim. Mei mengiyakan, maka kamipun bermotor ria ke daerah pasar baru dan belok ke gang tamim, ke tempat engkoh tukang kain langganan kami. Sebuah toko batik lama di Pasar Baru cukup menggoda kami untuk memasukinya. Sebagai sesama penggemar batik, kami tak kuasa untuk menahan godaan untuk membeli beberapa batik yang ada di toko itu. Tapi budget belanja tidak mencukupi. Akhirnya yang kami lakukan adalah bersepakat memilih batik-batik yang kami suka dan memotongnya bagi dua. jadi setiap orang mendapat setengah bagian yang sama. Karena buatku dan Mei, kami sama-sama tidak membutuhkan terlalu banyak, biasanya kami hanya memakainya untuk membuat sampul buku-buku handmade yang kami buat. Cara ini ternyata cukup mengatasi kekalapan kami berbelanja kain. Jadi kain tetap di dapat (soalnya kalo ga beli, nyampe rumah akan terbayang-bayang terus) dan budget berbelanja masih bisa di tekan.. jadi pergilah berbelanja kain bersama sahabatmu hehehehe.. jaga-jaga anggaran mepet tapi masih pengen beli kain, kamu bisa patungan dan berbagi setengah-setengah..
Comments
ideku handmade: kalo ke bandung bilang -bilang.. ntar aku temenin belanja deh.. heheheh...
angki: itu loh engkoh yang jualannya di emperan (karena tokonya super duper berantakan) agak deket ke arah jalan sudirman kalo masuknya dari belakang pasar baru..si engkohnya udah tua berdua gitu dan cukup ramah.. kalo beberapa kali beli dan dia hapal langsung deh dimurahin.. tapi kainnya juga emang murah-murah..