Oleh-oleh kisah yang tertunda dari acara Pasar-Pasaran, Ubud, Bali, 14-15 Juni 2014. Ini kali kedua aku mengikuti acara bazar yang menurutku paling mengasyikan yang pernah kuikuti. Suasana piknik dan keakraban di antara hijaunya halaman Garden Caffe, meninggalkan kesan yang selalu lekat dan manis seperti gula-gula. Membuat ingin dan selalu ingin kembali.
Keterlibatanku kali ini dalam Pasar-pasaran sedikit berbeda. Aku tidak hanya buka lapak, tapi juga buka kelas book binding di program baru Pasar-pasaran yaitu Pasar Prakarya. Ini kali pertama aku bikin workshop di luar Jawa, butuh sedikit strategi ngepak barang mengingat banyaknya bahan kebutuhan workshop dan juga barang jualan yang harus dibawa. Namun itu semua tidak jadi masalah ketika bertemu dengan teman-teman peserta workshop yang begitu bersemangat dan akrab. Aku bikin dua workshop book binding, pertama workshop book binding untuk anak-anak dan workshop kedua untuk dewasa. Workshop pertama mulai pk. 09.00 WITA, pesertanya satu orang dan menurutku dia anak yang sangat istimewa dan sangat trampil, namanya Nonoka bocah Jepang, putri ibu Naomi pemilik Kafe Topi. Meski baru berusia 7 tahun, Nonoka sudah terampil menggunakan pisau cutter dan dapat memotong kertas dengan baik, padahal aku cukup deg-degan melihatnya, takut Nonoka melukai tangannya. Tapi semuanya berjalan dengan baik. Senang sekali punya murid sangat berbakat seperti Nonoka.
Workshop kedua dilakukan setelah makan siang pk. 13.00 WITA. Ada delapan orang peserta yang bergabung di workshop ini. Kelas yang akrab dan setiap peserta bebas mengekpresikan keluh kesah dan kepuasannya ketika mengikuti setiap tahapan workshop. Menyenangkan karena dipenghujung kelas, setiap peserta puas dan bangga dengan hasil karyanya masing-masing :)
Keterlibatanku kali ini dalam Pasar-pasaran sedikit berbeda. Aku tidak hanya buka lapak, tapi juga buka kelas book binding di program baru Pasar-pasaran yaitu Pasar Prakarya. Ini kali pertama aku bikin workshop di luar Jawa, butuh sedikit strategi ngepak barang mengingat banyaknya bahan kebutuhan workshop dan juga barang jualan yang harus dibawa. Namun itu semua tidak jadi masalah ketika bertemu dengan teman-teman peserta workshop yang begitu bersemangat dan akrab. Aku bikin dua workshop book binding, pertama workshop book binding untuk anak-anak dan workshop kedua untuk dewasa. Workshop pertama mulai pk. 09.00 WITA, pesertanya satu orang dan menurutku dia anak yang sangat istimewa dan sangat trampil, namanya Nonoka bocah Jepang, putri ibu Naomi pemilik Kafe Topi. Meski baru berusia 7 tahun, Nonoka sudah terampil menggunakan pisau cutter dan dapat memotong kertas dengan baik, padahal aku cukup deg-degan melihatnya, takut Nonoka melukai tangannya. Tapi semuanya berjalan dengan baik. Senang sekali punya murid sangat berbakat seperti Nonoka.
Esoknya, 15 Juni 2014 di hari Pasar-pasaran, cuaca Ubud terasa tak menentu. Pagi sempat mendung dan hujan. Ada keraguan apakah kecerahan piknik akan menyertai Pasar-pasaran kali ini atau hujan dan mendung yang akan menyelimuti? Sepertinya semua berdoa dan berharap semesta. langit dan bumi merestui keceriaan dan kecerahan Pasar-pasaran. Sekitar pk. 11.00 WITA matahari dan langit akhirnya tampil meyakinkan untuk membalut keceriaan hari itu. Di Pasar-pasaran kali ini ada Tetangga Pak Gesang yang datang dari Bandung juga, untuk menggenapi keceriaan piknik.
Sementara lapak pedagang keliling kali ini tidak terlalu banyak bawa barang dagangan karena koper sudah penuh dengan barang-barang keperluan workshop. Dan Ubud kali ini selain bersama Tetangga Pak Gesang, aku juga berangkat bersama teman baikku, Catur Ratna. Jadi Ubud kali ini lebih banyak dinikmati dengan santai bersama teman-teman baik. Terima kasih Arie, Eta, Anya yang memberi kesempatan untuk berpiknik dan bergembira bersama di Pasar-pasaran.
Oya aku juga bikin notebook letterpress untuk merchandise Pasar-pasaran dan Arie Triono bikin flash disk dengan ukuran burung dari kayu. Keren deh..
semoga bisa gembira bareng lagi di Pasar-pasaran berikutnya :D *ngarep dot com diajak lagi*
Comments