'Semakin banyak berlatih, semakin mahir dan semakin sering berinteraksi, semakin kenal'.
Ini berlaku dalam hubunganku dengan Kyai Franco, mesin letterpress yang sedangku pelajari dan ku akrabi akhir-akhir ini. Dalam rangka berlatih, aku membuat kartu nama yang sekaligus juga bisa berguna sebagai mini porto folio. Aku membuatnya dengan model akordeon book. Isi bagian dalamnya menampilkan beberapa foto handmade notebook yang pernah aku bikin dan sisi sebaliknya profil singkat. Bahan kartu namanya aku menggunakan karton 1mm, lebih tebal dari kertas yang biasa digunakan untuk kartu nama. Tujuannya biar efek letterpressnya lebih keliatan (perhatikan deh, ada efek emboss di tulisannya). Tadinya aku mau coba pakai dua warna untuk kartu nama sekaligus mini porto folio ini, tapi berhubung waktunya tidak mencukupi, akhirnya aku pakai satu warna dulu. Menggunakan dua warna itu memang memakan banyak waktu untuk membuatnya, karena harus menunggu kering dulu warna yang sebelumnya dan harus membersihkan piringan cat di mesin letterpressnya sebelum ganti warna.
Mengenali Kyai Franco berarti juga belajar mengenali takaran cat dan sekuat apa aku harus menarik tuasnya untuk menghasilkan efek emboss yang diinginkan.. Cukup membuat berkeringat dan mengencangkan lengan bagian atas sekaligus memberikan kepuasan tersendiri ketika melihat hasilnya..
Comments
tempo hari sempat ke tobucil.. tapi tidak menemukan mbak tarlen :)