Skip to main content

Kami Punya Cerita #1: Pameran & Slideshow Karya Kelas Foto Cerita Tobucil Angakatan I


Kami Punya Cerita #1


Pameran & slideshow foto karya kelas foto cerita tobucil angkatan I
Senin, 8 Agustus 2011
Pukul 15.00-sampai selesai
Tobucil jalan Aceh 56 Bandung
...
Sejak kemunculan kamera digital, fotografi kini menjadi milik sejuta
umat. Kamera digital menjamur dengan harga yang terjangkau. Hampir setiap telepon kini selalu dilengkapi dengan kamera dengan pixel besar. Memotret menjadi hal yang akrab terlihat sehari hari di
sekitar kita. Bahkan kamera sepertinya kini menjadi tentengan wajib di pusat perbelanjaan dan tempat tempat wisata.

Kamera memudahkan orang untuk mendokumentasikan segala sesuatu yang terjadi disekitarnya. Munculnya berbagai macam jejaring sosial juga turut memicu kegiatan ini. Semua orang berlomba lomba memamerkan hasil jepretan kamera, diunggah ke dalam situs jejaring sosial dengan harapan menuai komentar dan pujian.

Semua orang bisa memotret, semua orang bisa menjadi fotografer.
Teknologi kamera digital menjadikan memotret menjadi kegiatan yang mudah. Jangan khawatir jika belum pernah belajar fotografi sebelumnya,kemudahan pengoperasian kamera digital memungkinkan semua orang menjadi fotografer. Bahkan keponakan saya yang berusia lima tahun saja sudah tahu bagaimana cara memotret.

Segala sesuatunya serba digital dan otomatis. Pengaturan diafragma dan kecepatan bisa kita pasrahkan saja pada mode otomatis kamera dan hasilnya tentu tidak akan mengecewakan. Bahkan hasil jepretan langsung bisa kita lihat begitu kita selesai membidik. Jika hasil tidak bagus, foto bisa langsung dihapus dan mulai memotret lagi.

Hal itulah yang mendasari konsep dari dibukanya kelas foto cerita
tobucil. Kami tidak sekedar memotret, namun juga bercerita. Kelas
perdana foto cerita ini diikuti oleh enam orang dengan latar belakang yang sangat beragam, dari mahasiswa, ibu rumah tangga hingga nenek cantik penuh semangat.

Kelas foto cerita tobucil angkatan I telah usai dan angkatan II akan mulai sesudah lebaran. Kami memang bukan sekumpulan fotografer dengan alat alat canggih dan mentereng. Kami juga bukan fotografer dengan hasil foto yang mengundang decak kagum. Kami hanya tak ingin cerita kami hanya tersimpan rapi dalam folder di komputer.

Kami punya cerita dan ingin berbagi cerita. Datanglah jika ingin
mendengar cerita dari kami.


Sampai jumpa di Kami Punya Cerita
Salam

Arum Tresnaningtyas Dayuputri

pecinta fotografi yang kebetulan mengajar Kelas Foto Cerita Tobucil 



Acara terbuka untuk umum dan gratis!

Comments

Popular posts from this blog

Catatan Produksi: Menentukan Batas Waktu Pengerjaan

Mulai Januari, meski mulainya di detik-detik terakhir _ aku akan mencoba berbagi catatan tentang produksi dan seputar pengalaman menjadi seorang bookbinder yang memiliki brand 'vitarlenology.' Ini bukan berarti sietem produksiku lebih baik dari yang lain, bukan. Ini justru menjadi catatan buatku sendiri yang mungkin berguna buat orang lain, untuk saling belajar dan berbagi pengalaman sebagai seorang 'crafter' dan 'book binder'. "Berapa lama ya perngerjaannya?" atau "Selesainya kapan ya mba?" pernyataan yang sangat lazim ditanyakan kosumen, ketika mereka memesan produk buatan kita. Dulu aku menjawabnya sesuai dengan waktu minimal yang dibutuhkan untuk menyelesaikannya. Misalnya aku bisa selesaikan dua hari ya aku jawab dua hari, tiga hari, ya aku jawab tiga hari. Tapi ternyata jawaban ini buatku sungguh merepotkan. Bayangkan saja, jika ada konsumen pesan di hari senin, aku akan menjawab notebooknya akan selesai dikerjakan di hari kamis....

Giveaway: Sepuluh 'Vitarlenology's Visual Diary Pocket Book' Hanya Buat Kamu :)

  Halo teman-teman semua. Menjelang ulang tahunku, aku ingin bagi-bagi hadiah buat teman-teman semua. Ada sepuluh pocket book buatanku yang akan aku bagikan cuma-cuma. Pocketbook ini covernya diambil dari foto-foto jepretanku dari koleksi NYC visual diary. Aku ingin berbagi kesan mendalamku tentang NYC pada teman-teman semua lewat pocket book ini.  Caranya: silahkan tulis komentar apapun di postingan ini dan yang belum follow, silahkan follow dulu biar bisa ikutan giveaway ini. Aku tunggu paling lambat tanggal 30 Maret 2011, Pk. 24.00 WIB. Sepuluh orang yang beruntung akan mendapat kiriman pocket book ini dariku..  Oya, giveaway ini terbuka bagi seluruh penghuni planet bumi ini hehehhe.. alias selain orang Indonesia boleh ikutan juga kok.. :) Salam hangat,  tarlen

22 Hari Mendaur Ulang: Membuat Buku Catatan Dari Barang Bekas

Dalam rangka memperingati Hari Bumi, bulan April 2015 lalu, aku membuat hastag khusus di instagram #22recyclednotebooks #22harimendaurulang. Selama 22 hari, mulai 1 sampai 22 April 2015 aku mempublikasikan 1 notebook yang kubuat dengan memanfaatkan bahan-bahan bekas sebagai sampulnya maupun sebagai isinya. Sehingga di Hari Bumi ada 22 ide notebook dari barang bekas.  1 April 2015,  Disket Bekas Hari pertama dibuka dengan mendaur ulang disket bekas jadi notebook. Lumayan, temen-temen tau kalo aku pengumpul 'sampah' kaya begini jadi mereka suka buang sampah disket dengan mengirimkannya padaku makanya stok disket lumayan banyak😊 hayooo siapa yang belum pernah ngalamin ngetik dan di save di disket? 2 April 2015, Kardus Bekas Bir Notebook ini  buat dari kardus bekas tempat bir corona. Aku suka dengan perpaduan warna kuning biru. Di bagian tengah ada pegangan untuk menjinjing. Tanpa mengurangi banyak bagian, akhirnya kardus bekas ini berubah jadi notebook ...