@vitarlenology - Craftivism in My Everyday Life

Beberapa waktu lalu, aku mendapat kesempatan untuk mendesain dan mengerjakan souvenir untuk salah satu kegiatan   L'OCCITANE en Provence Indonesia . Bahan utama dari souvenir ini adalah batik  bernuansa klasik. Untuk itu aku memilih batik Solo. Satu paket souvenir berisi sebuah notebook batik isi ulang berukuran A5 dan laptop case batik. Dua jenis souvenir ini kemudian dibungkus kantong kain bertali batik dengan tag di print di kertas berwarna krem natural. Model notebook isi ulangnya dengan label dari bahan kulit imitasi yang di gravir laser ini memberi inspirasi pada seri notebook isi ulang dan paten terbaru dari Vitarlenology :) Penasasaran kan? Mencari notebook handmade spesial untuk acara-acara spesial? Kontak aku lewat vitarlenology@gmail.com Barangkali aku bisa membantu :)

This year, we encourage you to give new life to old photos through craft! Check out recaptured memories from around the world, and share yours using the tags  #craftparty   Tahun ini, Tobucil & Klabs dan Vitarlenology memutuskan untuk ikut merayakan ulang tahun Etsy.com yang setiap tahunnya dirayakan dengan mengundang komunitas craft dan maker di seluruh dunia untuk menggelar apa yang disebut dengan Craft Party. Untuk Vitarlenology dan Tobucil mengajak teman-teman untuk bergabung merayakannya dengan belajar book binding dengan membuat photo album untuk merespon tema ulang tahun Etsy tahun ini. Sebelum  memutuskan untuk serius membangun brand 'vitarlenology', tahun 2008 aku belajar book binding di Etsy Lab saat menjalani program residensi internasional di NYC, USA. Setelah mengikuti kelas itulah, akhirnya aku memutuskan untuk fokus mendalami book binding dan membangun brand 'vitarlenology' untuk notebook-notebook buatan tanganku. Jadi teman-teman yang bermina...

Desember 2013 lalu untuk pertama kalinya aku bergabung di acara Pasar-pasaran  'Sunday Morning Artsy Crafty Market in Ubud' , di acara ini pula untuk pertama kalinya aku ikutan bazaar di luar pulau Jawa. Buatku tentunya sangat menyenangkan, karena setelah sepuluh tahun yang lalu mondar-mandir Bandung - Denpasar untuk ngurusin Tobucil Denpasar Almarhum dan kini kembali dengan suasana, situasi, kepentingan dan hati yang berbeda. Seperti liburan saja, meskipun sambil buka lapak. Ada Arie Triono yang kukenal sejak buka toko online di multiply Kamar Karma dan bikin bazaar 'Bukan Bazaar' di Kemang, Jakarta, dulu (waktu multiply masih aktif-aktifnya). Sampai kemudian Arie pindah ke Ubud dan bersama Anya juga Eta Sipayung, membentuk Kerdus Ubud. Mereka bertiga dengan penuh semangat mewarnai Ubud dengan Pasar-pasaran. Yang menyenangkan dari Pasar-pasaran karena suasananya beneran piknik di halaman hijau tempat bernama 'Garden' dan hanya berlangsun...